Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjemur, Perempuan Iran Akan Ditangkap

Kompas.com - 28/04/2010, 10:03 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Iran memperingatkan perempuan yang suka berjemur dan gadis-gadis yang tampak seperti "boneka berjalan". Mereka akan ditangkap lalu dijebloskan ke penjara sebagai bagian dari upaya baru negara itu untuk menegakkan tata cara berpakaian yang sesuai dengan hukum Islam.

Brigadir Hossien Sajedinia, kepala polisi Teheran, sebagiamana dilaporkan Telegraph, Selasa (27/4/2010), mengatakan, tindakan tegas kepada simpatisan oposisi yang berlaku di seluruh negara akan diperluas terhadap perempuan yang dianggap melanggar semangat hukum Islam. Dia mengatakan, "Masyarakat mengharapkan kami untuk bertindak tegas dan cepat jika kami melihat perilaku sosial buruk para perempuan dan laki-laki, yang terang-terang menentang nilai Islam kita. Di beberapa daerah di Teheran utara kita bisa melihat banyak perempuan berjemur dan gadis-gadis muda yang terlihat seperti boneka berjalan."

Ia melanjutkan, "Kami tidak akan memberi toleransi pada situasi itu. Pertama kami akan memperingatkan mereka yang ditemukan melakukan hal-hal semacam itu, kemudian menangkap dan memenjarakan mereka."

Pemimpin Islam Iran beberapa minggu terakhir melancarkan kampanye yang menggelisahkan warga. Mereka mengatakan, keburukan sedang menyelimuti jalan-jalan ibu kota negara itu. Hukum Nasional Iran menetapkan, perempuan harus mengenakan penutup kepala dan semacam mukena. Namun, banyak perempuan, terutama di ibu kota, menggenakan busana yang nyaris tidak mematuhi aturan tersebut.

Pengumuman terbaru itu muncul tak lama setelah Ayatollah Kazim Sadighi, seorang ulama terkemuka, memperingatkan bahwa perempuan yang berpakaian tidak sopan menggoda para pemuda dan akibatnya dapat menimbulkan gempa bumi.

Seorang ulama lain memperingatkan warga Teheran untuk melarikan diri sebelum hukuman yang tak terhindarkan atas perilaku buruk warga menimpa kota itu. "Pergilah ke jalan-jalan dan bertobat untuk dosa-dosa Anda," kata Aziz Ayatollah Khoshvaqt, salah satu ulama tertinggi negara, kepada para jemaah dalam sebuah kotbah baru-baru ini di Teheran utara. "Sebuah siksaan suci akan menimpa kita. Tinggalkan kota."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com