Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EU Upayakan Palestina Merdeka 2010

Kompas.com - 19/12/2009, 17:01 WIB

BRUSELS, KOMPAS.com- Spanyol yang akan memimpin Uni Eropa (EU) menyatakan akan mengupayakan berdirinya negara Palestina merdeka tahun 2010. Dengan demikian, Palestina sebagai bangsa merdeka hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

"Gagasan saya, dan impian saya, dan janji saya, adalah untuk bekerja mewujudkan negara Palestina pada 2010, yang dapat hidup dalam damai dan aman dengan Israel," kata Menteri Luar Negeri Spanyol Miguel Angel Moratinos, Jumat (18/12/2009) kemarin.

"Kita semua dalam masyarakat internasional akan mempertahankan solusi dua negara. Mengapa kita harus menunggu negara Palestina? Kita telah memiliki Israel sebagai sebuah negara, kita menginginkan tetangganya, Palestina, akan mendapatkan status yang sama," ia memaparkan.

Upaya itu, katanya, harus dilakukan melalui perundingan, dengan perjanjian, melalui pengakuan masyarakat internasional. "Hal itu tidak akan mudah, tapi saya pikir hal itu dibutuhkan. Kita memerlukan negara Palestina, lebih cepat, lebih baik, dan bahwa hal itu akan menjadi tujuan kita," kata Moratinos, yang dikenal sangat aktif dalam upaya proses perdamaian di Timur Tengah.

Upaya perdamaian Timur Tengah sekarang ini dalam keadaan terhenti sama sekali. Pembicaraan Israel dengan Palestina, yang dimulai lagi setelah tujuh tahun kekosongan, terhenti lagi ketika Israel melancarkan serangan militer terhadap Jalur Gaza akhir tahun lalu. Perang itu menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina, banyak dari mereka anak-anak, di samping 13 warga Israel yang juga terbunuh.

Palestina bersikeras tidak akan kembali ke meja perundingan kecuali ada pembekuan sepenuhnya pembangunan pwermukiman  Yahudi di Tepi Barat, termasuk di Jerusalem Timur.  

Uni Eropa adalah donor bantuan terbesar Palestina, tapi hanya memiliki pengaruh terbatas pada pemerintah Israel. Belum lama ini dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, EU minta Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina, dan mendesaknya untuk membagi Jerusalem dengan Palestina guna menjadikan Jerusalem sebagai ibukota dua negara pada waktu yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com