Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerahan Pasukan untuk Mewujudkan Damai

Kompas.com - 11/12/2009, 09:15 WIB

OSLO, KOMPAS.com - Pidato Presiden Barack Obama pada penganugerahan Nobel Perdamaian untuk dirinya, Kamis kemarin, menunjukkan sikap AS soal perang. Obama mengatakan negerinya tetap memegang teguh standard moral tatkala melancarkan perang. "Pengerahan pasukan bisa mewujudkan perdamaian," begitu kata Obama.

AS, sebagaimana diwartakan BBC, memang dihadapkan pada dua perang berkepanjangan yakni di Irak dan Afganistan.

Sementara, masih dalam pidatonya, Obama mengatakan kalau dirinya belum menghasilkan kerja sebagaimana pemenang-pemenang Nobel lainnya. 

Pada pihak lain, pemberi hadiah justru berpendapat Obama sudah melakukan upaya luar biasa memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama antarbangsa.

Upacara pemberian Hadiah Nobel di ibuk ota Norwegia ini digelar beberapa hari setelah Obama mengumumkan penambahan pasukan sebesar 30.000 personil ke Afghanistan.

Kontroversi

Pemberian Nobel Perdamaian kepada Obama ini mendapat tanggapan beragam. Obama adalah presiden AS keempat yang mendapatkan hadiah ini.

Hal ini membuat nama Obama sejajar dengan pemenang Nobel Perdamaian seperti Nelson Mandela, Ibu Teresa dan Martin Luther King, padahal ia belum satu tahun menjabat sebagai presiden AS.

Banyak kalangan yang berpandangan panglima tertinggi angkatan bersenjata yang terlibat dalam peperangan di Irak dan Afganistan tidak layak mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Obama mengakui kontroversi ini. "Dibandingkan dengan beberapa nama besar dalam sejarah yang menerima penghargaan ini, apa yang saya lakukan memang belum seberapa," kata Obama dalam pidato usai menerima Nobel.

Menyinggung pengerahan pasukan ke Afganistan, Obama mengatakan ada saat-saat di mana pengerahan pasukan diperlukan dan bisa dibenarkan dari sisi moral, sepanjang tidak berlebihan dan angka korban di kalangan warga sipil bisa ditekan seminimal mungkin.

Upacara pemberian Hadiah Nobel Perdamaian untuk Obama ini diwarnai aksi unjuk rasa. Seorang pengunjuk rasa mengatakan dirinya menentang upacara ini karena Obama dalam pandangannya bukan tokoh perdamaian.

Sebelum menerima Hadiah Nobel, Obama dan istrinya, Michelle di tengah pengamanan yang sangat ketat menandatangani buku tentang para pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com