Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil-mobil Masih Bergelimpangan di Pinggir Jalanan Jeddah

Kompas.com - 30/11/2009, 22:22 WIB

JEDDAH, KOMPAS.com — Sejumlah mobil yang tersapu air bah di ruas jalan raya bebas hambatan dari Mekkah menuju Jeddah saat turun hujan lebat pada hari Rabu (25/11) masih tersisa di tepi jalan di bagian ruas jalan menjelang masuk kota Jeddah.

Kantor Berita Antara, Senin (30/11) malam, melaporkan bahwa kendaraan-kendaraan itu dibiarkan tergeletak di sisi-sisi ruas jalan atau di ruang-ruang kosong sepanjang jalan di ruas jalan menuju Jeddah. Air juga masih menggenangi cekungan-cekungan di sekitar ruas jalan, begitu pula sampah-sampah yang hanyut terbawa air bah. 

Berbeda dengan di Indonesia, kendaraan-kendaraan itu dibiarkan teronggok, tampak tidak ada orang yang mengusik atau mempreteli bagian-bagian mesin atau onderdilnya untuk dijual di pasar loak. 

Air bah di ruas jalan tersebut muncul setelah wilayah Jeddah, Mekkah, dan Mina diguyur hujan lebat pada Rabu siang lalu. Dilaporkan, 105 orang tewas, antara lain karena terjebak di dalam kendaraan mereka, dan sebagian lagi akibat kawasan hunian mereka terbenam air. Belum ada laporan yang memastikan bahwa di antara korban ada yang berkebangsaan atau berasal dari Indonesia.

Di jalan raya bebas hambatan (express way), musibah terjadi di ruas yang menuju Jeddah ketika air bah menghanyutkan puluhan kendaraan dan sebagian penumpangnya tidak sempat menyelamatkan diri, terperangkap di dalam kendaraan yang mereka naiki.

Ruas jalan di sebelahnya, yang menuju Mekkah, aman dari musibah karena air tertahan oleh dinding-dinding pembatas jalan. Sebagian dinding itu kemudian juga roboh diterjang air. Namun, air mengalir ke ruang-ruang kosong di sisi jalan.

Akan tetapi, terjadi kemacetan di ruas jalan menuju Mekkah karena ribuan kendaraan. Sebagian adalah jemaah yang hendak menuju Mekkah atau mengejar ritual puncak haji untuk wukuf di Padang Arafah, yang akan berlangsung keesokan harinya (Kamis, 27 November 2009).

Raja Abdullah Gubernur Jeddah Pangeran Mishal bin Majid telah memerintahkan pemberian uang santunan sebesar SR 2.400 (sekitar Rp 6 juta) per minggu bagi keluarga korban musibah banjir atau air bah dan menanggung pengobatan bagi korban yang dirawat.

Pemerintah setempat juga menyediakan 2.186 apartemen untuk menampung warga yang rumahnya rusak akibat banjir atau musibah air bah itu. Gubernur Jeddah juga telah menginstruksikan petugas untuk meningkatkan usaha mereka dalam menormalkan lalu lintas dan pasokan listrik serta mengangkut sisa-sisa sampah dan bangkai kendaraan di wilayah musibah itu.

Musibah banjir dan air bah itu tidak sampai mengganggu jalannya puncak ritual ibadah haji karena air bah dan genangan air menyusut beberapa jam kemudian setelah hujan reda. 

Kendaraan-kendaraan pengangkut jemaah haji yang terjebak lalu lintas perlahan-lahan juga bisa melanjutkan perjalanan ke Mekkah dan Padang Arafah melalui jalan-jalan alternatif yang ada.

Hujan, apalagi lebat, selama beberapa jam seperti yang terjadi pada Rabu lalu merupakan peristiwa langka di Arab Saudi, yang memiliki tingkat curah hujan hampir mendekati dua pertiga dari rata-rata curah hujan setahun.   
           

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com