Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Culik Ulama, 23 Anggota CIA Masuk Bui

Kompas.com - 05/11/2009, 17:00 WIB

MILAN, KOMPAS.com — Adalah Osama Mustafa Hassan, seorang ulama kelahiran Mesir yang tinggal di Milan. Pada Februari 2003, tokoh yang kerap dipanggil Abu Omar itu diculik di jalan pada siang hari.

Oleh para penculik, yang terbukti anggota CIA, Abu Omar diterbangkan pertama ke Jerman. Dari situ, dia diterbangkan lagi ke Mesir. Selama empat tahun, Omar ditahan. Omar mengaku selama masa itu mengalami penyiksaan.

Operasi penculikan itu dikenal sebagai operasi randisi atau operasi pemindahan orang secara paksa. Biasanya, pemindahan macam itu dilakukan menggunakan pesawat jet pribadi. Lebih dari 3.000 tersangka dipindahkan dengan penerbangan rahasia yang dioperasikan oleh CIA itu.

Selanjutnya, pengadilan Italia, pada Jumat (5/11), menyatakan 23 agen CIA dan dua warga Italia dinyatakan bersalah. Para agen yang dinyatakan bersalah itu antara lain Robert Lady, mantan kepala CIA di Milan. Dia dijatuhi hukuman penjara delapan tahun, sedangkan para agen Amerika lainnya dijatuhi hukuman penjara lima tahun.

In absensia

Semua warga Amerika itu diadili secara in absensia. Amerika Serikat menolak mengekstradisikan mereka ke Italia.

Kebijakan randisi luar biasa pernah digunakan oleh sejumlah presiden Amerika, tetapi baru di bawah pemerintahan George W Bush pasca-serangan 11 September kebijakan itu menjadi terkenal luas. Presiden Bush membolehkan penggunaan randisi dengan mengatakan, Amerika Serikat menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi selama ini.

Namun, kalangan pengkritik menyebut randisi sebagai penyiksaan dengan menggunakan pihak lain. Mereka mengatakan, kebijakan itu bertujuan untuk melangkahi undang-undang Amerika dan menempatkan para tahanan di tangan negara-negara yang terkenal dengan penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com