Demikian diberitakan media massa di China, Senin (2/11). Tidak ada alasan resmi dari pemerintah soal pemecatan Zhou. Pemecatan Zhou dilakukan Komite Eksekutif Parlemen China, Jumat (30/10) di Beijing. Namun, pada sebuah pertemuan seremonial tahun lalu di parlemen China, ada 300 suara delegasi dari total 3.000 suara delegasi yang menyatakan keberatan dengan susunan kabinet. Keberatan itu terutama ditujukan kepada Zhou. Pemerintah jarang memecat pejabat senior atau pejabat tinggi. Pada umumnya hukuman dilakukan hanya bagi pejabat yang terlibat skandal besar. Pada 2006, misalnya, Chen Liangyu dipecat sebagai Ketua Partai Komunis cabang Shanghai karena skandal korupsi dan dipenjarakan. Presiden Hu Jintao sudah berjanji melakukan tindakan kepada para pejabat yang korup. Presiden Hu mengatakan, korupsi merupakan ancaman bagi legitimasi Partai Komunis yang memimpin China sejak 1949. Zhou telah dimutasi menjadi Wakil Ketua Partai di Akademi Teknik China, sebagaimana diberitakan kantor berita Xinhua. Rotasi jabatan belum tentu karena ada skandal korupsi. Namun, pemecatan Zhou diiringi dengan komentar tidak enak. Sistem pendidikan tinggi China berkembang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pendidikan tinggi itu hanya menghasilkan jutaan lulusan yang tidak punya kualifikasi baik. Kebanyakan dari mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan di tengah pertumbuhan ekonomi yang rata-rata di atas 8 persen dalam sepuluh tahun terakhir. ”Pergeseran secara mendadak itu merupakan rangkaian terbaru dari perombakan sistem pendidikan publik. Biasanya sistem pendidikan China merupakan sebuah jalan emas untuk peningkatan status sosial. Namun, sistem pendidikan itu kini menghadapi banyak masalah,” demikian harian milik pemerintah, China Daily.