Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 70.000 Senjata Terjaring di Burundi

Kompas.com - 29/10/2009, 05:36 WIB

BUJUMBURA, KOMPAS.com - Gugus tugas pelucutan senjata Burundi mengatakan Rabu (28/10), mereka telah menerima lebih dari 70.000 senjata yang diserahkan oleh warga sipil dalam dua tahun terakhir di negara yang dirusak perang itu.
   
Puluhan orang yang lain telah mengantre untuk menyerahkan senjata mereka, yang mencakup senapan dan granat, ketika batas waktu Rabu tengah malam untuk menyerahkan senjata secara sukarela mendekat.
   
"Kami sangat puas dengan kerja yang dicapai sejak 2007 itu. Hari ini, hari terakhir bagi warga sipil untuk secara sukarela mengembalikan senjata yang dimiliki dengan tidak sah, antara 70.000 dan 80.000 senjata telah dikumpulkan oleh komisi kami," ujar Zenon Ndabaneze, pemimpin gugus tugas itu.
   
Pengumpulan senjata itu terdiri atas sekitar 10.000 senapan dan sisanya granat dan bom lainnya, Ndabaneze menambahkan.
   
Menurut undang-undang baru yang disahkan Agustus, yang akan diberlakukan setelah tenggat waktu penyerahan senjata tersebut, kepemilikan senjata tidak sah dapat dihukum hingga lima tahun penjaran dan denda sebanyak 4.700 dollar AS.
   
Antara 100.000 dan 300.000 senjata dipercaya beredar di Burundi, menurut perkiraan pemerintah dan Survei Senjata Ringan Orgaisasi Bukan-Pemerintah.
   
Negara kecil Afrika Tengah itu sedang bangkit dari porak-poranda perang saudara yang meletus pada 1993 dan telah menewaskan sekitar 300.000 orang. Burundi akan mengadakan pemilu kedua pascaperang tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com