TEHERAN, KOMPAS.com-Sekitar 35 orang tewas termasuk para perwira senior militer Pasukan Garda Revolusi Iran dalam serangan bom bunuh diri di kota Pisheen, provinsi Sistan-Baluchistan, Iran tenggara, Minggu (18/10).
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menyatakan sedikitnya 29 orang tewas dan 28 lagi cedera akibat serangan mematikan tersebut.
Kantor Berita Fars melaporkan serangan ini paling banyak menimbulkan korban jiwa di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Kota Pisheen terletak dekat perbatasan dengan Pakistan.
Serangan itu terjadi ketika para perwira Garda Revolusi itu sedang bersiap-siap melakukan rapat antara para pemimpin lokal masyarakat-masyarakat Sunni dan Syiah. Seorang pria yang membawa bom dililitkan di tubuh meledakkan diri. Beberapa kepala suku dan sejumlah perwira Garda Revolusi termasuk di antara yang tewas.
"Dalam aksi teroris ini, Jenderal Noor Ali Shooshtari, deputi komandan pasukan darat Garda Revolusi, Jenderal Mohammad Zadeh, komandan Garda Revolusi provinsi Sistan-Baluchistan, komandan Garda Revolusi kota Iranshahr dan komandan satuan Amir al Momenin tewas," kata kantor berita tersebut.
Ketua Parlemen Ali Larijani mengonfirmasikan kematian para perwira itu dalam satu pengumuman di parlemen yang disiarkan televisi. Iran sebelumnya menuduh kelompok Sunni Jundallah (Tentara Tuhan) melancarkan serangan-serangan reguler di provinsi yang berbatasan dengan Afganistan dan Pakistan itu.
Sistan-Baluchistan adalah tempat tinggal etnik minoritas Baluchistan yang menganut paham Sunni. Jundallah menentang keras pemerintah Iran yang dikuasai kelompok Syiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.