Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Afganistan Dua Ronde

Kompas.com - 17/10/2009, 06:25 WIB
 
 

WASHINGTON, KOMPAS.com - Penyelidikan atas sejumlah tuduhan kecurangan dalam pemilihan umum Afganistan menghasilkan pengurangan perolehan suara Presiden Hamid Karzai menjadi sekitar 47 persen. Dengan jumlah suara itu, pemilu Afganistan harus dilakukan dalam dua putaran.

Demikian dilaporkan the Washington Post, Jumat (16/10), mengutip beberapa pejabat yang mengetahui hasil penghitungan suara pemilu Afganistan itu. Surat kabar itu menyebutkan, penghitungan suara oleh Komisi Independen Pengaduan Pemilu akan diselesaikan Sabtu ini.

Hasil pendahuluan pemilu Afganistan 20 Agustus 2009, yang dikeluarkan hari Selasa (13/10), menyebutkan, Karzai mendapatkan jumlah suara lebih dari 54 persen dari kertas suara sah. Akan tetapi, Duta Besar Afganistan di Washington, Said Tayeb Jawad, Kamis (15/10), mengatakan bahwa pemilu putaran kedua tampaknya akan dilakukan.

”Jika itu yang terjadi, setiap orang harus bekerja sangat keras agar hal itu bisa dilakukan,” ungkap Jawad yang merupakan orang dekat Karzai. Dia mengharapkan putaran kedua pemilu presiden itu bisa dilakukan secepatnya karena penundaan akan semakin menyulitkan banyak pihak.

Dalam wawancara terpisah dengan New York Times yang dipublikasikan hari Kamis (15/10), Dubes Afganistan itu menjelaskan, pemerintahan Karzai tengah bersiap menanti pengumuman komisi pemilu, Sabtu (17/10), bahwa pemilu putaran kedua harus dilakukan.

The Washington Post, mengutip seorang pejabat AS di Afganistan, mengungkapkan, kertas- kertas suara dengan foto Karzai dan rival utamanya, mantan Menteri Luar Negeri Abdullah Abdullah, telah dicetak di London sebagai antisipasi harus dilakukannya pemilu putaran kedua. Kertas-kertas suara itu telah tiba di markas misi PBB di Kabul.

Dua minggu

Jawad menjelaskan, berdasarkan konstitusi Afganistan, pemilu putaran kedua harus dilakukan dalam dua minggu, tetapi hal itu tidak mungkin dilakukan. Paling mungkin pemilu dilakukan dalam empat minggu, atau dilaksanakan pada awal November. Alasannya, jika lewat waktu itu, cuaca akan terlalu dingin, terlebih di utara Afganistan.

”Tetapi jika ditunda hingga musim semi, itu tentu bisa jadi bencana. Hal itu akan menimbulkan banyak kebingungan, banyak ketidakpastian, dan juga membuat hubungan dengan dunia luar menjadi lebih rumit,” papar Dubes Afganistan itu.

Karzai selama ini dengan gigih membantah tuduhan meluasnya kecurangan dalam pelaksanaan pemilu. (AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com