Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ethiopia Merugi oleh Penyelundupan Hewan

Kompas.com - 10/10/2009, 21:31 WIB

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Ethiopia mesti melakukan tindakan mendesak guna mencegah penyelundupan hewan ke Timur Tengah, yang mengurangi penghasilan negeri itu dari sektor ekspor dengan nilai puluhan juta dollar AS setiap tahun, kata seorang pejabat senior.
   
Ekspor ternak adalah sumber penting penghasilan uang kontan buat negara di Tanduk Afrika tersebut, yang menggembar-gemborkan memiliki 50 juta lembu, 50 juta domba, dan kambing dan lebih dari setengah juta unta.
   
Negara itu menghasilkan 53 juta dollar AS dari ekspor tahun lalu, tapi Berhe Gebreigziabher, pejabat tinggi di Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, mengatakan kejahatan memangkas hasil tersebut. "Sangat banyak hewan hidup ... diselundupkan ke berbagai negara tetangga untuk diekspor kembali ke negara Timur Tengah," katanya, Jumat (9/10).
   
"Sumber daya sektor hewan kami dicuri dan dibawa kabur ke negara lain. Pemerintah harus mengesahkan kebijakan ketat dan memantau mekanisme guna menghentikan perdagangan gelap yang merugikan kami," katanya.
   
Berhe, yang memimpin Departemen Peraturan Tanaman dan Hewan di kementerian itu, mengatakan pemerintah mesti mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menambah nilai ekspornya, bukan janya menjual ternak.
   
Pemerintah telah mengubah puluhan ribu hektare lahan di wilayah Oromia, Amhara dan Somali jadi lahan bagi sektor barang kulit, yang diharapkannya akan menghasilkan 200 juta dollar AS dari ekspor pada 2009-2010 (Juli-Juni), naik dari 100 juta dolar AS pada 2008/09.
   
Negara tersebut dulu biasa mengekspor kebanyakan kulit mentah hewan ke pasar di Eropa dan Asia, sehingga menghasilkan 30 juta dolar AS per tahun pada penghujung 1990-an.
   
Di antara pembeli utama sepatu buatan Ethiopia adalah Jerman, Italia, China, India, dan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com