Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejutkan, Obama Dapat Nobel Perdamaian

Kompas.com - 09/10/2009, 17:07 WIB

OSLO, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama secara mengejutkan muncul sebagai penerima Nobel Perdamaian 2009 yang diumumkan pada Jumat (9/10) di Oslo, Norwegia. Ia dianggap melakukan usaha yang luar biasa untuk mendorong diplomasi internasional dan perdamaian, terutama pendekatannya terhadap masyarakat Islam dan upayanya untuk menekan profilerasi nuklir.

"Obama sebagai presiden telah menciptakan iklim baru di dalam politik internasional. Diplomasi multilateral telah menjadi posisi sentral lagi, dengan menekankan kepada peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga internasional lainnya dapat ikut serta," ujar juri Komite Nobel Norwegia. Tidak seperti hadiah Nobel lainnya yang dipilih juri dari Swedia, khusus Nobel Perdamaian, keputusan memang diambil juri yang dipilih dari Parlemen Norwegia.

Dipilihnya Obama dinilai mengejutkan oleh para pengamat karena Obama baru duduk sebagai presiden sekitar dua minggu sebelum batas waktu pengajuan nominasi pada 1 Februari lalu. Sebelumnya, Obama dianggap masih terlalu dini sehingga namanya tak terlalu kencang diperbincangkan sebagai calon penerima Nobel Perdamaian.

Namun, juri Nobel menilai hanya sedikit orang sekaliber Obama yang bisa meraih begitu besar simpati dunia dan meyakinkan penduduknya akan masa depan yang lebih baik. Juri Nobel juga memberikan apresiasi khusus terhadap visi dan upaya Obama untuk mewujudkan dunia tanpa nuklir. "Cara diplomasinya mendasarkan kepada konsep bahwa siapapun yang memimpin dunia harus melakukannya dengan basis pada tata nilai dan sikap yang dimiliki sebagian besar populasi dunia," demikian pernyataan juri Nobel.

Obama merupakan Presiden AS ketiga yang pernah mendapatkan Nobel Perdamaian saat masih menjabat. Theodore Roosevelt yang pertama memperoleh hadiah tersebut tahun 1906 dan Woodrow Wilson tahun 1919.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com