Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Tahun RRC, Apa Kata Generasi Muda Partai Komunis?

Kompas.com - 29/09/2009, 19:43 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Pada 1 Oktober ini, China akan punya hajatan besar dalam rangka memperingati 60 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC). Sebuah pesta kembang api terbesar sejagat telah disiapkan di Beijing. Saat itu, China juga akan memamerkan kekuatan militer dan menunjukkan kekayaan budayanya.

Dalam rangka peringatan itu, Emily Chang, koresponden CNN di Beijing, meminta kesempatan wawancara dengan anggota Liga Pemuda Komunis. Dia mengira akan bertemu dengan seorang berpakaian tentara saat wawancara itu. Ternyata, dia justru bertemu dengan tiga mahasiswa berpakaian kasual, berjins, yang berusia 18 dan 23 tahun.

Emily Chang dalam laporannya di CNN, Selasa (29/9), menulis, wawancara itu diatur oleh Kantor Informasi Lembaga Negara. Namun, wawancara tidak diatur secara hati-hati dan tidak dimonitor secara ketat. Para mahasiswa itu datang dengan seorang pengawal, tetapi dia tidak lebih tua dari mereka, dan dia tidak menginterupsi wawancara.

"Kami duduk minum teh di Ritan Park di pusat kota Beijing. Banyak pertanyaan tampaknya lebih sensitif dari yang mereka kira, tetapi para mahasiswa itu tetap tenang dan menjawab setiap pertanyaan," tulis Emily.

Mereka semua anggota Partai Komunis China dan Liga Pemuda Komunis, organisasi yang juga melahirkan Presiden China Hu Jintao dan pemimpin top China lainnya.

"Saya pikir komunisme merupakan sebuah kondisi masyarakat ideal yang dikejar setiap orang," kata Natalie Chen, mahasiswa tingkat pertama berusia 18 tahun yang mengambil jurusan keuangan di Guanghua School of Management Universitas Peking.

"Dalam masyarakat komunis, segala sesuatunya berlaku adil di bidang ekonomi, politik, dan pendidikan. Setiap orang punya kesempatan yang sama dan itu merupakan masyarakat yang hebat," tambahnya.
 
"Apakah menurutmu semua hal telah berjalan adil di China?" tanya Emily kepada Natalie. "Untuk saat ini saya harus katakan tidak. Namun kami, bagaimanapun, membuat kemajuan ke arah sana," jawab Natalie.

Mahasiswa muda seperti Chen adalah masa depan Partai Komunis China, yang sekarang merupakan partai politik terbesar di dunia dengan 75 juta anggota. Partai itu telah melewati jalan yang panjang.

Tahun 1949, Partai Komunis merupakan kelompok para petani revolusioner yang maju ke tampuk kekuasaan melalui perang saudara. "Partai itu dulu merupakan sebuah organisasi rongsokan," kata David Shambaugh, cendekiawan dari Universitas George Washington.

"Mereka tidak punya pengalaman memerintah tapi punya pengalaman berperang dan mereka berhadapan dengan sejumlah masalah tentang bagaimana membangun sebuah pemerintahan dan memimpin negeri itu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com