Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Yahudi dan Muslim Bentrok di Al-Aqsa

Kompas.com - 27/09/2009, 15:26 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com-Polisi Israel membubarkan baku hantam antara orang-orang Yahudi dengan  Muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jerusalem timur, Minggu (27/9). Al-Aqsa di Kota Tua adalah tempat suci ketiga agama Islam, Yahudi, dan Nasrani dan sering menjadi tempat bentrokan kaum Yahudi dan Muslim.

Bentrokan tersebut meletus setelah sekelompok orang Yahudi pergi untuk beribadah di tempat yang dikenal oleh umat Muslim sebagai Al-Haram Asy-Syarif (Tempat Suci) dan oleh kaum Yahudi sebagai Temple Mount dan oleh umat Kristiani dirujuk sebagai Bukit Knisah. Israel membuka Al-Aqsa bagi umat nonmuslim pada jam-jam tertentu.

"Sekelompok jamaah Yahudi yang datang untuk beribadah di Temple Mount diserang oleh sebanyak 150 orang Muslim yang melemparkan batu ke arah mereka dan kami turun tangan untuk memisahkan kedua pihak tersebut," kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld. "Dua personil polisi cedera dan ketenangan telah pulih," katanya.

Polisi Israel memblokir kompleks tersebut, sementara suara dari pengeras suara di masjid di Kota Tua itu menyeru rakyat agar berkumpul di tempat itu, tempat paling suci dalam agama Yahudi dan tempat suci ketiga umat Muslim.

Israel merebut Kota Tua Jerusalem dari Jordania selama Perang Enam Hari 1967 dan belakangan mencaploknya bersama dengan bagian lain Jerusalem Timur, yang kebanyakan warganya adalah orang Arab. Tindakan ini dikecam  oleh masyarakat internasional.

Pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina telah macet dan proses tersebut kian sulit dilaksanakan lagi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melanjutkan kegiatan permukiman Yahudi.

Netanyahu menolak pembekuan total semua pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat, yang diduduki dan Jerusalem Timur sebelum pembicaraan baru perdamaian. Ia berkeras mengenai perlunya jaminan "hidup normal" di permukiman yang menjadi tempat tinggal 500.000 orang Yahudi.

Sementara itu Presiden Palestina Mahmoud  Abbas menuntut penghentian semua kegiatan permukiman sebelum pembicaraan perdamaian dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com