Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Nigeria, Gerilyawan Perpanjang Gencatan Senjata

Kompas.com - 17/09/2009, 01:57 WIB

LAGOS, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak utama di kawasan kaya minyak Nigeria selatan, Rabu (16/9), menyatakan memperpanjang 30 hari lagi gencatan senjata yang berakhir pada tengah malam.
      
"Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND) memperpanjang gencatan senjata sepihak yang berakhir waktunya pada tengah malam 15 September 2009 selama 30 hari lagi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
      
MEND, yang mengobarkan perang minyak dengan sasaran instalasi minyak dan militer yang ditempatkan di daerah minyak, mengumumkan gencatan senjata 60 hari untuk menanggapi tawaran amnesti tanpa syarat dari pemerintah.
     
 "Pemerintah harus memanfaatkan perpanjangan waktu ini untuk melakukan hal yang benar, bukannya berpura-pura membicarakan perdamaian, sambil mempersenjatai militernya untuk perang yang tidak bisa mereka menangi," kata kelompok itu dalam pernyataan Rabu.
      
Gencatan senjata dilakukan MEND setelah Presiden Nigeria Umaru Yar’Adua menawarkan amnesti tanpa syarat bagi semua militan di daerah bergolak yang meletakkan senjata mereka. MEND telah mengungkapkan harapan bahwa pemerintah akan melangkah lebih jauh dengan membangun kembali rumah-rumah yang rusak atau memberikan kompensasi kepada mereka yang harta-bendanya hancur akibat perang.
      
Program amnesti tawaran Yar’Adua itu, yang diberlakukan dari 6 Agustus hingga 4 Oktober, bertujuan melucuti senjata militan, mendidik, dan merehabilitasi militan dan penjahat di Delta Niger. Pemerintah berharap 20.000 orang bersenjata mengambil peluang tersebut.
      
Sebagai bagian dari upaya amnesti itu, pemerintah pada 13 Juli membebaskan Henry Okah, seorang pemimpin MEND, setelah tuduhan terhadapnya dibatalkan.
      
MEND menanggapi langkah itu dengan mengumumkan gencatan senjata 60 hari dalam "perang minyak" mereka.
      
Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND), kelompok paling lengkap persenjataannya di antara sejumlah kelmpok pemberontak yang beroperasi di wilayah selatan penghasil minyak, mengklaim melancarkan sejumlah serangan sejak pemerintah Nigeria menawarkan amnesti pada Juni.
      
MEND telah mendesak semua perusahaan minyak yang masih beroperasi di Delta Niger segera pergi, dengan mengancam melancarkan serangan-serangan baru.
     
MEND bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap perusahaan-perusahaan minyak besar yang mencakup Shell, Chevron, dan Agip.
      

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com