Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Keledai Tewaskan Dua Orang di Kolombia

Kompas.com - 12/09/2009, 20:22 WIB

BOGOTO, KOMPAS.com — Gerilyawan sayap kiri Kolombia (FARC) meledakkan bom yang diikatkan pada dua keledai, menewaskan dua pekerja dan melukai enam prajurit pemerintah.

Serangan tersebut, di dekat perbatasan dengan Venezuela, terjadi selama operasi untuk memberantas daun koka, yang digunakan untuk membuat kokain yang dikirim oleh penyelundup ke Eropa dan Amerika Serikat.

"Dua orang tewas dan enam orang lagi cedera," kata Jenderal Polisi Orlando Pineda kepada wartawan, Jumat (11/9). Kedua keledai tersebut juga mati dalam ledakan itu.

Gerilyawan FARC di Kolombia yang terus diburu sering melakukan penyergapan, dan menggunakan ranjau darat rakitan serta bahan peledak lain untuk menyerang tentara dalam pemberontakan empat dasawarsa mereka.

FARC, yang pernah menjadi tentara petani yang tangguh, telah mengalami pukulan telak oleh kematian para komandan tingginya dan gelombang pembelotan yang telah menggerogoti jajarannya. Pemberontak tersebut nyaris tak mendapat dukungan politik dan melakukan penculikan serta penyelundupan kokain.

Pada 1996, FARC menggunakan keledai yang dipasangi dinamit untuk menyerang satu pos polisi sehingga menewaskan 11 personel dan pada 2003 meledakkan kuda yang membawa bahan peledak dalam peristiwa yang menewaskan delapan orang.

Pemberantas tanaman koka adalah sasaran umum bagi kelompok bersenjata itu, yang berusaha melindungi aset narkotika mereka. Aksi kekerasan dari perang Kolombia telah reda, tetapi negeri tersebut tetap menjadi pemasok utama kokain di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com