Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Malaysia Minta Maaf soal Tari Pendet

Kompas.com - 28/08/2009, 13:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan maaf dari Menteri Pelancongan Malaysia soal tari pendet.

"Menteri Pelancongan Malaysia menelepon saya untuk minta maaf soal tari pendet," kata Jero Wacik di Jakarta, Kamis (27/8).
     
Ia mengatakan, permintaan maaf terkait penggunaan Tari Pendet dalam iklan promo pariwisata di televisi pada program Discovery Channel berjudul Enigmatic Malaysia tanpa seizin resmi Pemerintah Indonesia memang baru disampaikan secara lisan.
     
Namun, Jero menegaskan, pihaknya masih menunggu jawaban resmi dari Pemerintah Malaysia atas surat nota protes yang disampaikan kemarin. "Kami masih tetap menanti jawaban resmi dari pemerintah Malaysia," katanya.
     
Menteri memperkirakan surat nota protes soal Pendet sudah diterima Pemerintah Malaysia per hari ini sehingga diharapkan pekan depan sudah ada jawaban resmi.
     
Dalam pembicaraan lisan melalui sambungan telepon internasional, Jero menjelaskan, Pemerintah Malaysia mengatakan, iklan wisata bermuatan tari pendet bukan dibuat oleh Pemerintah Malaysia, melainkan pihak swasta, sebuah rumah produksi.
     
"Rumah produksi yang membuat iklan itu juga sudah mengirimkan e-mail untuk meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia melalui saya," katanya.
     
Namun, Jero menegaskan permintaan maaf hendaknya disampaikan secara resmi dan bukan melalui e-mail. "Saya tetap masih menunggu jawaban resmi nota protes yang saya kirim," katanya.
     
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pers yang telah menaruh perhatian besar soal produk budaya Indonesia, khususnya tari pendet. Menurut dia, maraknya media memublikasikan isu klaim tari pendet oleh Malaysia menunjukkan kecintaan pers terhadap pariwisata dan budaya Indonesia. "Terima kasih rekan wartawan, dua pekan ini saya juga jadi beken," kata Jero Wacik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com