Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Tewaskan Sekitar 500 Orang

Kompas.com - 15/08/2009, 05:37 WIB
 
 

TAIPEI, KOMPAS.com - Presiden Taiwan Ma Ying-jeaou mendapat tekanan atas responsnya terhadap bencana topan. Namun, pada hari Jumat (14/8), dia mengimbau upaya penyelamatan ditingkatan. Presiden memperkirakan lebih dari 500 orang telah tewas dalam banjir dan lumpur longsor.

Mereka yang selamat dari bencana serta partai oposisi mengatakan, upaya penyelamatan orang-orang yang terdampar di desa-desa terpencil di pegunungan berlangsung lamban. Bermunculan kritik yang bisa merusak citra Presiden menjelang pemilu lokal pada akhir tahun.

Topan Morakot menyebabkan 7.000 orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan properti senilai lebih dari 50 miliar dollar Taiwan Baru (1,5 miliar dollar AS). Morakot menghantam Taiwan sepekan lalu, tetapi skala bencana itu baru jelas setelah topan itu melemah di atas China.

Presiden Ma memberi perkiraan jumlah korban tewas melonjak dari angka resmi sebelumnya, sebanyak 118 jiwa. Para pejabat setempat memperkirakan 200-300 orang telah tewas dalam lumpur longsor yang meratakan desa Shiao Lin di selatan.

Terkubur dalam lumpur

”Sementara operasi penyelamatan masih berlangsung, kami telah memulai tugas rehabilitasi dan rekonstruksi, yang harus dilakukan segera walau sulit,” kata Ma.

Presiden itu mengatakan, jumlah korban tewas termasuk 120 yang dikonfirmasi tewas dan sekitar 380 orang yang diperkirakan terkubur dalam lumpur longsor di Shiao Lin.

Pihak berwenang telah melepas harapan untuk menemukan korban yang mungkin masih hidup di 170 rumah yang tertutup lumpur di Shiao Lin. ”Kami pasrah,” kata pemimpin kabupaten Kaohsiung, Yang Chiu-hsing.

Setelah berhari-hari mengirim helikopter untuk menyelamatkan mereka yang masih hidup dan membagikan bantuan pangan di wilayah Shiao Lin, pihak berwenang pada hari Kamis lalu membuka sebuah jalan ke desa yang terkena bencana itu.

Para pejabat mengatakan, operasi penyelamatan terhalang karena hujan di daerah bencana. Banyak penduduk desa melakukan operasi penyelamatan mereka sendiri. (Reuters/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com