Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Jenazah Tergeletak di Jalan-jalan Nigeria

Kompas.com - 29/07/2009, 01:00 WIB

MAIDUGURI, KOMPAS.com-Pemerintah Nigeria memperketat pengamanan di wilayah utara menyusul dua hari kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 100 orang.

Tentara telah mempersiapkan penghalang jalan dan memberlakukan jam malam di kawasan Yobe, Kano, Borno dan negara-negara bagian di dataran tinggi.

Kaum militan Islam tengah bersiap melakukan serangan di sejumlah kantor pemerintah dan pos-pos polisi. Dilaporkan sekelompok pemuda bersenjatakan parang dan senjata api secara acak membunuh para perwira polisi dan warga sipil.

Kepolisian dan militer Nigeria telah diperintahkan untuk menggunakan segala cara demi mencegah meluasnya aksi kekerasan seperti dilaporkan wartawan BBC di Lagos Caroline Duffield.

Para saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa sejumlah kantor polisi telah diserang dan banyak warga sipil ditarik begitu saja dari mobil mereka kemudian dibunuh. Kota Maiduguri Negara Bagian Borno menderita kerusakan paling parah akibat kerusuhan.

Di kota ini, jenazah warga dan kaum militan tergeletak begitu saja di luar kantor polisi dan di ruas-ruas jalan kota itu. Laporan reporter BBC memperkirakan jumlah jenazah mencapai 100 orang. Sejumlah anggota kelompok militan diyakini adalah pendukung seorang ulama asal Maiduguri, Mohammad Yusuf yang mengatakan sistem pendidikan barat tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Kepolisian Nigeria kini tengah mencari Mohammad Yusuf. Hingga tadi malam, tembak menembak dilaporkan masih terus terjadi di Maiduguri. Sebelumnya, sejumlah saksi mata mengatakan pada BBC sebuah pertempuran pecah selama beberapa jam di Potiskum, Negara Bagian Yobe.

Sejumlah bangunan dan sebuah kantor polisi dikabarkan mendapat serangan. Serangan terhadap kantor polisi juga terjadi di Wudil, sekitar 20 kilometer dari Kano, kota terbesar di Nigeria Utara. Kondisi keamanan juga dikabarkan memburuk di kawasan dataran tinggi di selatan Bauchi, di mana tahun lalu ratusan orang tewas akibat bentrokan antara warga Muslim dan Kristen. Para pengikut Mohammad Yusuf dikenal dengan sebutan Boko Haram yang artinya "Pendidikan terlarang".

Para pemuda mulai menyerang kantor-kantor polisi pada hari Minggu setelah sejumlah pengikut Mohammad Yusuf ditahan. Laporan mengatakan Boko Haram menimbulkan kecurigaan dalam proses rekrutmen terhadap para pemuda. Selain itu, kepercayaan mereka bahwa pendidikan barat, budaya dan ilmu pengetahuan adalah sebuah dosa.

Kantor berita Reuters melaporkan salah satu pemimpin kelompok ini ditahan di Kano dan para pengikutnya melawan demi mempertahankan kepercayaan mereka. "Bahkan jika saya ditangkap, akan banyak lagi yang melanjutkan pekerjaan saya," kata Abdulmuni Ibrahim Mohammed sang pemimpin.

Syariah Islam diberlakukan di seluruh kawasan utara Nigeria, namun tak ada catatan aksi kekerasan yang terkait Al Qaeda terjadi di Nigeria. Dari 150 juta warga Nigeria jumlah pemeluk Islam dan Kristen hampir sama banyaknya. Kedua kelompok ini secara umum hidup damai berdampingan, meski di beberapa kawasan kerap muncul aksi kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com