Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kronologi Lengkap Penyiksaan 4 Mahasiswa Indonesia di Mesir

Kompas.com - 05/07/2009, 08:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Amni Daulah (polisi Mesir) diduga melakukan penyiksaan terhadap empat mahasiswa Indonesia yang tengah kuliah di Universitas Al-Azhar. Mereka ditahan selama empat hari dan sempat mengalami tindak kekerasan dan perlakuan tidak senonoh.

Kabar penyiksaan tersebut disampaikan salah satu korban, Fathurrahman (23), kepada kakaknya, Roudhatul Firdaus, yang tinggal di Pekanbaru, Riau, melalui internet. Berikut kronologi peristiwa penganiayaan empat mahasiswa tersebut yang diceritakan kembali oleh Roudhotul Firdaus.

Awalnya, kepolisian Mesir menyatroni rumah yang disewa para mahasiswa itu pada 28 Juni sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Saat itu polisi yang datang berjumlah 12 orang. Lima di antaranya lengkap dengan senjata di tangan. Lima orang polisi lainnya hanya mengenakan pakaian seperti warga sipil. Seorang polisi lainnya terlihat membawa linggis, dan satu orang lagi membawa penggunting kawat.

Malam itu keempat mahasiswa sedang berada di rumah sewaan bersama seorang tamu yang bernama Jakfar. Fathurrahman menyewa tempat kos tersebut bersama empat mahasiswa Indonesia lainnya, masing-masing Ahmad Yunus, Azril, Tasrih Sugandi, dan Ismail Nasution. Saat kejadian, Ismail Nasution asal Tapanuli Selatan (Sumatera Utara) tidak ada di tempat itu.

Para mahasiswa itu mempersilakan polisi tersebut untuk masuk dan mereka menanyakan visa, sementara beberapa polisi lainnya langsung menggeledah rumah tanpa memberitahu maksud dan tujuan ataupun menunjukkan surat penggeledahan. Kira-kira setelah 15 menit menggeledah rumah, ujar Roudhatul, polisi tampaknya tidak menemukan apa yang mereka cari.

"Adik saya sempat menangkap pembicaraan telepon seorang polisi kalau yang dicari-cari tidak ditemukan," kata Roudhatul. Berdasarkan informasi, lanjutnya, polisi Mesir sebenarnya mengincar Ismail Nasution tanpa diketahui alasannya.

Roudhatul mengatakan, polisi saat itu akhirnya menyuruh para mahasiswa untuk menyalakan semua komputer milik mereka, terdapat tiga komputer di rumah tersebut, tetapi tetap tidak menemukan apa yang mereka cari. Namun, tiba-tiba para polisi naik pitam karena melihat poster Syeikh Ahmad Yasin, salah satu pemimpin Hamas Palestina, milik Ismail Nasution di salah satu dinding kamar dan memerintahkan agar benda itu segera ditanggalkan.

Seorang mahasiswa yang mencoba menanggalkan poster itu mendapat tiga kali pukulan di punggung karena polisi menilai ia terlalu lamban mencopot benda tersebut. Polisi akhirnya kembali menggeledah rumah dan mengambil beberapa buku karangan Dr Yusuf Al Qardhawi, cendekiawan Mesir yang sempat dipenjara pemerintah setempat karena keterlibatannya di gerakan Islam garis keras Ikhawanul Muslimin.

Para polisi kemudian menggiring mahasiswa malang tersebut ke mobil tahanan yang diparkir sekitar 30 meter dari rumah kos. Namun, hanya empat orang mahasiswa yang dibawa pergi karena seorang tamu yang bernama Jakfar dibebaskan dengan alasan belum cukup umur.

Ia mengatakan, Fathurrahman mengaku salah seorang polisi sempat melayangkan pukulan ke bagian belakang kepala para mahasiswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com