Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 1 dari 6 Orang di Dunia Kelaparan

Kompas.com - 22/06/2009, 10:55 WIB

KOMPAS.com — Krisis keuangan global menyebabkan angka kelaparan di dunia mencapai satu miliar. Menurut badan PBB, kini satu dari enam orang di dunia menderita kelaparan.

Tingginya angka kelaparan itu dikhawatirkan bisa mengancam perdamaian dan keamanan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), bencana kelaparan saat ini disebabkan oleh perang, kekeringan, ketidakstabilan politik, naiknya harga bahan pangan serta kemiskinan.

"Seluruh bagian dunia telah terpengaruh oleh ketidakamanan pangan," kata Direktur Jenderal FAO, Jacques Diouf. FAO juga menekankan kaitan antara kelaparan dan ketidakstabilan politik.

"Dunia yang dilanda bencana kelaparan adalah dunia yang berbahaya. Tanpa makanan, mereka punya tiga pilihan, yakni migrasi, berbuat kerusuhan, atau mati. Tak satu pun yang bisa diterima," kata Josette Sheeran, dari Badan Pangan Dunia (WFP).

Jumlah orang yang kelaparan saat ini, menurut FAO, mencapai 1,02 miliar, naik 11 persen dari tahun lalu sebesar 915 juta. Ini berarti angka kelaparan lebih cepat naik dibanding populasi. Asia Pasifik yang memiliki populasi terpadat tercatat dengan angka orang kelaparan tertinggi, yakni 642 juta, naik 10,5 persen dari tahun lalu.

Sementara itu, di Sub Sahara Afrika tercatat 265 orang kelaparan, naik 11,8 persen. Bahkan di negara maju, menurut catatan FAO, angka kelaparan juga naik 15,4 persen. Kelaparan telah mengakibatkan banyaknya bayi dan balita malnutrisi yang membuat mereka lebih rentan terkena penyakit karena lemahnya sistem imun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com