Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah David Sebut Video Itu Rekayasa

Kompas.com - 26/05/2009, 07:33 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Keluarga David Hartanto Widjaya menilai, saksi di pengadilan Singapura hanya sepihak, yaitu menguatkan bahwa David tewas akibat bunuh diri.

Hingga sidang Senin (25/5), saksi hanya menyampaikan posisi David dari jembatan, tidak ada yang menceritakan kondisinya sebelum ia jatuh.

Ketua Tim Verifikasi Iwan Piliang mengatakan, sebanyak 20 dari 28 saksi yang dihadirkan tak ada yang menceritakan kondisi David saat di tangga darurat ataupun bagaimana David bisa mengalami luka-luka.

Ayah dan kakak David, William Wijaya, yang hadir di persidangan mengaku tak percaya dengan rekaman yang ditunjukkan saksi. aKepada Strait Times Ayah David, Hartono Widjaya, mengatakan, tempat kejadiannya tidak jelas dan bentuk tubuh orang dalam kamera tersebut tidak terlihat seperti David.

William Wijaya menuduh video itu hasil rekayasa. “Saya yakin itu bukan David. Video ini buatan,” kata William. Pada rekaman itu, hanya terlihat wajah dari samping, itu pun tidak jelas. Di video itu juga hanya memperlihatkan satu orang. Menurut William, tidak mungkin tidak ada orang lain pada waktu aktivitas kampus telah dimulai.

Persidangan juga telah menghadirkan sejumlah saksi, termasuk Chan Kap Luk, profesor David. Menurut William, Chan menyampaikan banyak kebohongan, antara lain saat menceritakan ia mematahkan pisau yang digunakan David untuk menusuknya. Pisau itu, katanya, besar seperti pisau daging sehingga secara logika tidak mungkin mudah dipatahkan.

Keluarga berencana menghadirkan 10 orang saksi dalam persidangan berikutnya, termasuk orang yang melihat David berteriak "they want to kill me”. Hakim sempat ingin menambah jadwal persidangan pada Kamis dan Jumat, tetapi keluarga menolak dan meminta sidang diadakan sesuai dengan jadwal. (straittimes/tic)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com