Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Sebarkan Potongan Mayat di Jalan

Kompas.com - 25/05/2009, 05:14 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Gerilyawan Taliban sengaja menyebarkan potongan tubuh manusia di jalan-jalan kota Mingora, Lembah Swat, untuk meneror mental pasukan Pakistan.

Sejumlah mayat juga dimutilasi dan digantung di atas pohon bersama surat ancaman. Warga setempat menyebut pemandangan horor itu sebagai khooni chowk atau potongan berdarah.

Taktik menyebarkan mayat itu dipilih Taliban untuk melawan pasukan Pakistan yang dalam beberapa pekan terakhir memburu para gerilyawan Taliban. Pakistan dengan dukungan penuh tentara AS bertekad menumpas gerilyawan Taliban yang dituduh rutin melancarkan serangan terhadap pasukan NATO dan AS di perbatasan Afganistan.

Pada Minggu (24/5), pasukan Pakistan memastikan sedikitnya tujuh kawasan di kota Mingora telah diamankan. Aparat keamanan dibantu sejumlah helikopter membombardir tempat-tempat persembunyian Taliban di Lembah Swat. Sedikitnya 18 orang tewas dan enam anggota Taliban plus seorang pemimpinnya ditangkap dalam penyerbuan itu.

Dalam serangan itu lah pasukan Pakistan menemukan sejumlah potongan tubuh manusia. Taliban rupanya sengaja meninggalkan mayat yang dibunuhnya untuk menakut-nakuti warga. Sejumlah mayat itu dalam kondisi terpenggal dan lainnya tergantung di pohon. Dalam surat ancaman disebutkan, mayat-mayat itu adalah mata-mata dan warga dilarang memindahkan atau menguburkannya.

Ini adalah salah satu taktik Taliban untuk menguasai penduduk kota Mingora yang berpopulasi 375.000 orang. Sekitar 10.000 hingga 20.000 warga dilaporkan terjebak dalam perang di kota tersebut, ribuan lainnya mengungsi.

Seorang warga sipil yang masih terjebak kepada Associated Press melalui telepon mengatakan, serentetan tembakan terus terdengar di kota itu. "Saya terus berusaha meninggalkan kota kapan pun jika ada kesempatan," kata warga bernama Fazal Wadood itu.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com