Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Belanda Itu Sudah Dibebaskan

Kompas.com - 14/04/2009, 03:54 WIB

SANAA, KOMPAS.com — Pasangan Belanda yang diculik sejumlah anggota suku Yaman pada 31 Maret di dekat ibu kota Sanaa telah dibebaskan Senin (13/4) malam. Hal ini dikatakan seorang pejabat pemerintah.
   
"Sandera-sandera itu dibebaskan beberapa waktu lalu," ujarnya, yang berbicara tanpa menyebut nama. "Mereka bersama para penengah suku dan sedang dalam perjalanan mereka kembali ke Sanaa."
   
Jan Hoogendoorn dan istrinya, Heleen Janszen, ditahan di dekat Bani Dhibyan di satu bagian yang sulit dicapai di gunung Al-Siraj yang tidak datar, 90 km di tenggara Sanaa setelah diculik ketika naik  mobil tepat di selatan ibukota Yaman itu.
   
Pejabat itu mengatakan pembebasan pasangan tersebut dicapai oleh para perantara suku yang telah "mencapai perjanjian" dengan penculik mereka.
   
Kementerian luar negeri Belanda tidak dapat memastikan dengan segera bahwa pasangan itu telah dibebaskan. "Kami telah mendengar bahwa mereka sedang dalam perjalanan mereka ke ibu kota," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri di Den Haag. "Kami tidak dapat memastikan hingga mereka telah dilihat oleh personel kedutaan."
   
Segera setelah serangan itu, pembicaraan telah dimulai dengan pemimpin penculik mereka, kepala suku Ali Nasser al-Siraji, dengan maksud untuk menjamin pembebasan pasangan tersebut dengan pemberian ganti rugi bagi insiden tatkala konvoi yang dipimpin oleh Siraji telah diserang dari sebuah pos pemeriksaan keamanan, menurut perantara itu.
   
Penculikan itu diduga terjadi April lalu di jalan antara Sanaa dan kota Maarib di Yaman timur, dan mengakibatkan terlukanya beberapa anggota pengiring Siraji. "Ia bersikeras bahwa ia tidak akan membebaskan sandera-sandera itu hingga penyerangnya sedikitnya ditanyai (oleh polisi) dan memikul tanggung jawab, di samping ia menerima ganti rugi," kata seorang penengah.
   
Siraji telah mengurangi tuntutannya agar mereka yang diduga pelaku serangan itu diserahkan padanya.
   
Pembebasan pasangan itu tiba satu hari setelah Hoogendoorn membuat permintaan melalui siaran video di satu saluran televisi Belanda pada pemerintah mereka untuk tidak menggunakan cara kekerasan untuk membebaskan mereka. "Kami minta pada pemerintah untuk tidak menggunakan kekuatan untuk membebaskan kami tapi agar melakukannya dengan cara damai," ia mengatakan dalam siaran itu.
   
"Kami ingin selamat," kata istrinya, yang berharap waktu tinggal dengan para penculik "akan menjadi sependek mungkin". Hoogendoors juga telah mengirim pesan kepada keluarganya, "Bahwa kami baik-baik saja, kami diperlakukan sangat baik dan kami berada di lingkungan yang ramah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com