Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Tuntut Pakistan Segera Ungkap Dalang Kasus Mumbai

Kompas.com - 14/03/2009, 04:50 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - India mendukung Pakistan dengan keterangan lebih lanjut mengenai serangan militan tahun lalu di Mumbai dan mendesak Islamabad segera bertindak meringkus otak serangan itu.  India  Januari lalu mengirim dokumen yang mengarah pada unsur-unsur di Pakistan yang mendalangi serangan November tahun lalu di Mumbai.

Pakistan bulan lalu mengakui untuk pertama kalinya bahwa serangan-serangan itu direncanakan sebagian di wilayahnya. Namun, Pakistan juga mengajukan 30 pertanyaan khusus mengenai bukti serangan tersebut dari India.

"Kami telah memberikan jawaban atas ke-30 pertanyaan yang diajukan Pakistan. Itu sebuah dokumen yang sangat lengkap dan menjawab setiap pertanyaan," kata Menteri Dalam Negeri India Palaniappan Chidambaram kepada wartawan.
       
"Kami berharap Pakistan segera melakukan penyelidikan, menangkap semua penjahat dan menyerahkan mereka kepada India untuk diadili dan dihukum, atau menuntut mereka dihukum di Pakistan," katanya. Dokumen terakhir itu diserahkan kepada Komisaris Tinggi Pakistan di New Delhi kemarin.

Menurut penyelidik India, kelompok terlarang di Pakistan, Lashkar-e-Taiba (LeT), melatih dan mempersenjatai 10 militan dan mendanai serta mengarahkan operasi serangan Mumbai, bahkan ketika para penyerang melancarkan aksinya.
Perdana Menteri India Manmohan Singh, yang mencurigai serangan itu mendapat dukungan dari sejumlah "badan resmi",  menuduh Pakistan menggunakan terorisme sebagai "instrumen kebijakan negara".

Baik LeT maupun Pakistan membantah terlibat dalam serangan-serangan tersebut.  Ketegangan hubungan meningkat antara India dan Pakistan sejak orang-orang bersenjata membunuh 165 orang di Mumbai, ibukota finansial India.
       
Ketegangan antara kedua negara itu memburuk secara dramatis setelah India menuduh "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam serangan yang dimulai pada 26 November di Mumbai. Serangan 60 jam di Mumbai juga mencederai ratusan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com