KUDUS, SENIN - Penyakit chikungunya kembali muncul di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setelah salah seorang warga setempat mendadak mengalami lumpuh.
Salah seorang warga yang diduga terserang chikungunya, Munifah, Senin (9/3), mengaku, sejak Minggu (1/3) lalu tidak dapat beraktivitas, karena kakinya mendadak mengalami lumpuh.
Awalnya, dia menganggap, kakinya itu terkilir, sehingga sempat akan membawanya ke ahli pijat. Namun, muncul kecurigaan gejala lumpuh yang disertai panas tubuh merupakan gejala penyakit bukan diakibatkan oleh kaki yang terkilir. "Saya segera memeriksakan ke bidan setempat," ujarnya.
Setelah diperiksa, ternyata dia dinyatakan terserang penyakit chikungunya dan kelumpuhan itu diprediksi akan berlangsung selama seminggu.
Selama ini, warga Golantepus belum pernah terserang penyakit chikungunya. Makanya, mereka tidak menduga gejala yang dialami oleh salah satu warganya itu merupakan penyakit chikungunya.
Selain mengalami lumpuh pada kaki dan gejala panas tinggi, Munifah juga sering mengalami mual, sehingga sulit mencerna makanan. "Saat ini, kondisi saya mulai membaik, selain bisa makan juga mulai bisa berjalan meskipun harus tertatih-tatih," ujarnya.
Sebelum mengalami gejala lumpuh, Munifah mengaku, hampir setiap malam digigit nyamuk.
Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, hingga kini belum dapat dimintai keterangannya.
Berdasarkan kejadian akhir 2007 lalu, penyakit chikungunya pernah menyerang warga Desa Gondoarum Kecamatan Jekulo, Desa Ngembal Kulon dan Tanjung Karang Kecamatan Jati.
Untuk melakukan pencegahan, DKK juga meminta warga rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat yang berpotensi ada airnya sebagai salah satu upaya ampuh memberantas nyamuk penyebar virus chikungunya.
Gejala yang umum yang dialami para warga yang terserang chikungunya, yakni demam tinggi, pegal, linu di kaki dan tulangnya. Bahkan, ada yang mengalami kelumpuhan sesaat.