Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Sydney Perkuat Hubungan Indonesia-Australia

Kompas.com - 21/02/2009, 16:30 WIB

SYDNEY, SABTU — Konferensi Hubungan Indonesia-Australia yang diikuti sekitar 140 anggota delegasi dari kedua negara berakhir Sabtu siang di Sydney, menghasilkan satu optimisme baru dalam mengatasi kesalahpahaman publik dengan memperkuat basis kerja sama di tingkat rakyat.

Indonesia yang demokratis dan menghargai keberagaman serta pemerintahan baru Australia di bawah Perdana Menteri Kevin Rudd yang lebih ingin merangkul Asia dipandang sebagai momentum bagi kedua rakyat untuk ikut memperkuat fondasi hubungan bilateral di era baru bagi masa depan kedua bangsa.

Konferensi diawali oleh pidato dari Perdana Menteri Kevin Rudd, 19 Februari malam, yang diikuti pidato Menteri Luar Negeri Australia-Indonesia hari berikutnya.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Dr Rizal Sukma mengatakan, saat ini adalah momentum tepat bagi masyarakat kedua negara untuk bekerja sama memperbaiki persepsi dan memperkuat hubungan bilateral.

Rizal yang menjadi seorang pembicara utama dalam konferensi itu menyebutkan, setidaknya ada tiga isu yang membentuk persepsi publik Australia tentang Indonesia, yakni isu-isu pertahanan dan militer, hak asasi manusia, dan citra Indonesia yang penuh kekerasan.

Namun, demokrasi yang sudah menjadi pilihan Indonesia makin memungkinkannya menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada melalui dialog, katanya.

Optimisme sama disampaikan Deputi Menko Perekonomian, Mahendra Siregar, yang menilai hasrat Rudd mendekatkan Australia pada Asia dan mengenal lebih baik Indonesia sebagai kesiapan Pemerintah Australia menjalin kerja sama dengan Indonesia.

"Kita, para stakeholders (pemangku kepentingan), ingin memanfaatkan momentum era baru ini untuk memperkuat hubungan di tingkat rakyat supaya tidak naik turun," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Australia-Indonesia (AII) Tim Lindsey mengatakan, persoalan persepsi publik tentang hubungan kedua negara diatasi lewat peran berbagai unsur masyarakat madani, khususnya media.

Beberapa bidang yang mendapat perhatian khusus adalah pendidikan, kepemudaan, dan dialog antaragama walaupun begitu banyak usul mengemuka selama konferensi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com