Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Pengiriman TKI ke Australia

Kompas.com - 20/02/2009, 15:11 WIB

SYDNEY, JUMAT — Pemerintah Indonesia masih dalam tahap pembicaraan dengan Pemerintah Australia untuk mengirimkan tenaga kerja semiterampil ke Australia. Menteri Perdagangan Mari Pangestu menyampaikan ini terkait dengan hasil Studi Kelayakan terhadap Kesepakatan Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Australia.

"Jika kita melakukan FTA dengan Australia, akan ada benefit yang positif bagi kedua pihak. Diperkirakan perdagangan dan investasi juga akan meningkat," kata Mari Pangestu saat menerangkan inti draf rekomendasi FTA dalam wawancara khusus dengan beberapa wartawan Indonesia di Sydney, Jumat (20/2).

Rekomendasi studi kelayakan terhadap kesepakatan perdagangan bebas Australia-Indonesia di antaranya adalah mengindentifikasi pentingnya dilakukan capacity building atau bantuan teknis. Bantuan teknis tersebut dimaksudkan untuk mengenal potensi kedua negara dalam mewujudkan perdagangan bebas yang menguntungkan bagi kedua pihak.

"Untuk tenaga kerja semiterampil di berbagai bidang yang memang kekurangan di Australia maka bisa disediakan tenaga kerja semiterampil dari Indonesia," kata Mari Pangestu saat menerangkan bahwa hasil identifikasi menunjukkan Australia sangat membutuhkan tenaga kerja semiterampil. Mari Pangestu mencontohkan, kerja sama dengan Jepang telah membuka peluang terhadap pengiriman 1.000 perawat Indonesia ke negara ini. Begitu juga kerja sama dengan Selandia Baru telah membuka peluang pengiriman ratusan tenaga kerja Indonesia termasuk juru masak.

Namun, Mari Pangestu belum mengetahui pasti jumlah tenaga kerja Indonesia yang kemungkinan berpeluang untuk bekerja di Australia karena hal ini masih dalam tahap perundingan bilateral. Mari Pangestu menekankan, Australia telah menyiapkan program bagi holiday worker.

Menurut Mari Pangestu, program peluang kerja yang telah berjalan selama ini adalah visa untuk pelajar Indonesia yang memungkinkan mereka juga bekerja di Australia. Mari Pangestu menerangkan, departemennya mengusulkan agar juru las dan perawat Indonesia juga dapat bekerja di Australia.

Marie Pangestu menerangkan bahwa kerja sama seperti ini nantinya tak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga Australia terutama pada bidang pendidikan. "Di sini, Australia yang bisa berperan memberikan capacity building maupun melibatkan lembaga pendidikannya," jelas Mari Pangestu.

"Kita akan benefit karena kita bisa mendapat training dan capacity building untuk SDM kita yang akan bisa mendapatkan pekerjaan di Australia. Jadi itu juga salah satu kemungkinan kerja sama yang baik," tambahnya.

Setelah terlibat pembahasan kerja sama ASEAN-Australia-Selandia Baru sejak Agustus tahun lalu, Indonesia dapat memetik keuntungan dari akses pasar yang terbuka begitu kerja sama itu disahkan pekan depan. Mari Pangestu menjelaskan, Indonesia telah mengindentifikasi capacity building Australia pada bidang pertanian.

Identifikasi menunjukkan prospek Indonesia untuk mengekspor buah-buahan ke Australia. Dengan adanya capacity building, Indonesia diharapkan dapat memenuhi standar kualitas buah-buahan yang relatif ketat pengawasannya di Australia apabila terbuka pasar bagi Indonesia mengekspor buah-buahan ke Negeri Kanguru itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com