Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Teler, Penumpang Berontak

Kompas.com - 05/02/2009, 08:53 WIB

MOSKWA, KAMIS — Orang Rusia seperti tak kenal tempat dan waktu untuk mabuk. Ini terbukti dengan kelakuan seorang pilot dari maskapai Aeroflot yang nekat mabuk sebelum terbang.

Seperti diberitakan Times Online, Selasa (3/2), pilot pesawat Aeroflot nomor penerbangan 315 dari Moskwa ke New York membuat geger dan panik para penumpangnya.

Seperti biasa, sebelum take off, kapten Alexander Cheplevsky mengucapkan pesan selamat datang untuk penumpang dalam bahasa Rusia. Kata-katanya terdengar aneh. Tambah aneh lagi saat ia mengucapkannya dalam bahasa Inggris.

Para penumpang nyatanya tidak bisa dibohongi dengan ucapan sang kapten yang terdengar aneh. Mereka langsung tahu Cheplevsky teler. Mereka pun memberontak dan tidak mau pesawat diterbangkan pilot yang sedang mabuk.

“Kesan pertama saya saat mendengarnya, orang ini mabuk. Perkataannya aneh, seperti ditelan kembali sehingga sulit mendengar apa yang sebenarnya dia katakan,” tutur Khatuna Kobiashvili, salah satu penumpang.

Pramugari mengakui Cheplevsky agak mabuk, tetapi para penumpang menuntut ia diganti. Pegawai Aeroflot yang bertugas mencoba menenangkan situasi. Mereka menyebut, tak ada masalah meski pilot dalam kondisi mabuk.

“Yang dia lakukan cuma menekan tombol dan pesawat akan terbang dengan sendirinya. Hal terburuk adalah ia menjatuhkan sesuatu di kokpit,” ujar Kobhiashivli menirukan ucapan petugas.

Situasi semakin kacau saat pilot setuju menemui penumpang. Reporter Moskow Times yang kebetulan berada di pesawat itu menggambarkan, kondisi pilot saat itu bermata merah dan sempoyongan. “Saya kira tak ada orang di Rusia yang tidak tahu bagaimana orang mabuk. Ia melihat kami seperti orang gila. Saat kami menolak duduk dia malah mengatakan hal-hal yang tidak jelas,” kata Katya Kushner, penumpang lainnya.

Cheplevsky sempat berjanji akan duduk di sudut karena ada tiga pilot lain dan tidak akan menyentuh satu panel pun. Namun, penumpang yang telanjur jengkel menolaknya. Akhirnya, setelah negosiasi alot tiga jam dengan kru dan petugas Aeroflot, lebih dari 100 penumpang menandatangani pernyataan yang menyebutkan pilot mabuk dan kru telah diganti.

Pemberontakan penumpang ini dipimpin pembawa acara televisi, Ksenia Sobchak. Ia langung menelepon dan memprotes keras maskapai itu. Ayah Sobchak adalah mantan petinggi di St Petersburg dan teman PM Vladimir Putin.

Insiden itu sebenarnya berlangsung 28 Desember 2008, tetapi baru terungkap sekarang. Aeroflot dalam pernyataannya menyebutkan, kapten kena stroke sebelum lepas landas. Dan hasil tes yang dilakukan tidak menemukan tanda-tanda zat terlarang di tubuhnya.

Sayang, insiden ini semakin menurunkan kepercayaan masyarakat pada operator pesawat terbang di Rusia, terutama setelah pesawat Aeroflot-Nord jatuh September lalu, menewaskan 88 orang. Pilot disalahkan atas kecelakaan tersebut. mail/tis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com