Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Pengadilan, Warga Aborigin Menangis

Kompas.com - 18/12/2008, 08:06 WIB

Warga Aborigin Australia menang dalam sengketa di pengadilan dengan perusahaan tambang Inggris-Swiss, Xstrata, Rabu (17/12).

Xstrata berencana membelokkan sebuah sungai untuk memungkinkan perluasan tambang seng di Northern Territory.

Pengadilan Federal memutuskan pemerintah tidak mengikuti proses yang semestinya saat mengizinkan ekspansi pertambangan itu berlangsung pada 2006. Beberapa tokoh Aborigin menangis gembira ketika putusan itu dibacakan oleh Pengadilan Federal di Sydney.

Mereka telah menempuh jalan panjang untuk membatalkan keputusan pemerintah yang mengizinkan Sungai McArthur dibelokkan untuk memperluas tambang tersebut.

Perusahaan ingin mengubah aliran sungai tersebut untuk memperpanjang masa hidup tambang tersebut dengan mengubah tambang itu dari operasi bawah tanah menjadi terbuka.

Bersama aktivis lingkungan, kelompok-kelompok warga asli Australia mengajukan argumentasi bahwa ada risiko selama musim hujan bahwa McArthur River akan tercemar oleh rembesan dari pertambangan tersebut.

Mereka juga berargumentasi bahwa pemerintah tidak mengikuti proses yang semestinya saat menerbitkan persetujuan atas rencana tersebut dan konsultasi dengan publik tidak memadai. Pengadilan federal akhirnya mengeluarkan putusan yang menerima keberatan tersebut.

Lebih dari 5 km ruas sungai tersebut telah dibelokkan dan para pemilik adat kini menuntut ruas tersebut dikembalikan ke jalur semula. "Kami menginginkan sungai dipulihkan," kata seorang pemimpin Aborigin.

Xstrata menyatakan kecewa atas putusan pengadilan dan mengisyaratkan sebelumnya perusahaan itu mungkin akan menutup pertambangan tersebut.

Kelompok lobi industri Northern Territory Resources Council menggambarkan putusan tersebut pukulan telak bagi industri tambang Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com