Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Militer Indonesia, Obama atau McCain Sama Saja

Kompas.com - 27/10/2008, 09:46 WIB

JAKARTA, SENIN - Hubungan kerjasama militer Indonesia dan Amerika Serikat diprediksi tidak akan mengalami perubahan berarti, siapapun yang akan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat nantinya. Dua calon presiden AS yang akan bertarung, Barrack Obama dari partai Demokrat dan John McCain dari partai Republik diyakini tidak punya opsi baru terkait hubungan militer AS dengan Indonesia.

Pengamat militer Kusnanto Anggoro mengatakan, isu embargo senjata AS terhadap Indonesia yang selama ini menjadi barang 'dagangan' tak seharusnya dibahas lagi. Dalam pandangan Kusnanto, yang sesungguhnya terjadi, pemerintah memang tak mempunyai uang untuk membeli senjata dari Amerika Serikat dan bukan persoalan embargo.

"Siapapun yang terpilih, tidak akan membawa pengaruh besar untuk Indonesia, baik Obama maupun McCain. Sebabnya, karena sudah ada kebijakan yang dibuat selama bertahun-tahun dan mereka tidak bisa mengubahnya begitu saja. Untuk kebijakan militer, AS sudah menyusun rencana lama. Soal embargo, inti permasalahannya pemerintah kita nggak punya duit, tapi yang selama ini tentara aja besar-besarin dibilang karena embargo," kata Kusnanto kepada Kompas.com, Senin (27/10).

Sepanjang mempunyai dana cukup, menurut dia, sebenarnya Indonesia bisa mendatangkan pasokan alutsista. Namun, AS memang membatasi untuk pembelian alat-alat sparepart senjata yang mematikan seperti suku cadang pesawat tempur F-16. "Tapi tahun 2009 mendatang, katanya akan ada perubahan. Pembatasan yang selama ini diberlakukan akan dibuka tahun 2009. Soalnya besarnya berapa, tergantung tarik ulur antara Kongres AS dan pemerintah AS yang kemungkinan akan final antara bulan Juli sampai September 2009," ujarnya.

Kusnanto kembali menegaskan, siapapun yang terpilih, posisi kerjasama militer Indonesia akan aman. "Karena selama ini kita tidak banyak membeli dari mereka, disamping dua kandidat ini memang tidak punya opsi untuk perubahan kebijakan militer," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com