Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Tercemar Menyebar di Asia

Kompas.com - 24/09/2008, 05:02 WIB

HONG KONG, SELASA - Berbagai negara di Asia memberlakukan larangan masuk pada produk-produk susu dari China. Sementara itu, para orangtua yang khawatir segera membawa anak-anak mereka ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan di tengah meluasnya kekhawatiran mengenai susu tercemar asal China.

Krisis susu tercemar melamin telah membuat sakit hampir 53.000 anak dan menewaskan 4 anak di China. Kasus ini merembes ke produk-produk buatan 20 perusahaan lain yang menghasilkan cokelat, yogurt, dan biskuit.

Brunei Darussalam, Singapura, Kamboja, Taiwan, dan Malaysia telah melarang semua produk susu dari China. Meningkatnya ketakutan menyebabkan beberapa sekolah dan toko menarik lebih banyak produk asal China sebagai tindakan pencegahan. Bahkan, perusahaan makanan internasional besar seperti Kraft Foods asal AS terpukul oleh rumor mengenai penarikan sejumlah makanan ringan seperti Oreo dan M&M’s.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (23/9), memperingatkan kemungkinan terjadinya penyelundupan susu bubuk bayi tercemar asal China itu melintasi perbatasan negara. Krisis itu semula diperkirakan hanya terbatas pada susu bubuk asal China yang tercemar melamin. Melamin adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik dan pupuk. Jika dikonsumsi, melamin bisa menyebabkan batu ginjal dan kemudian gagal ginjal.

Namun, dari tes baru-baru ini, ditemukan melamin dalam sampel susu cair yang diambil dari 22 perusahaan China dan menyebabkan ditariknya susu serta produk susu di seluruh negeri. Anthony Hazzard, Direktur WHO Pasifik Barat, mengatakan, 82 persen anak-anak yang jatuh sakit akibat susu bubuk itu berusia di bawah 2 tahun.

Tidak melaporkan

Pihak Grup Sanlu, perusahaan pertama yang ditemukan menjual produk tercemar, mengatakan, sebenarnya mereka mulai menerima keluhan mengenai anak-anak yang sakit setelah meminum produknya sejak Desember 2007. Namun, hal ini ditutup- tutupi selama berbulan-bulan.

Televisi China, CCTV, juga memberitakan bahwa pejabat komunis kota Shijiazhuang telah menunda penyampaian laporan dari Sanlu kepada atasan mereka.(AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com