Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Pulangkan Semua Tawanan Irak

Kompas.com - 10/09/2008, 07:28 WIB

BAGHDAD, RABU - Arab Saudi akan memulangkan semua tawanan Irak di penjara Saudi berdasar perjanjian baru, Selasa (9/9). Penasehat keamanan nasional Irak mengatakan langkah ini dapat membantu dengan pelan memulihkan hubungan antara kedua negara.

Perjanjian itu, yang ditandatangani pada saat kunjungan penasehat keamanan nasional Mowaffaq al-Rubaie ke Arab Saudi awal bulan ini, akan memulangkan 434 warga Irak yang ditahan di penjara Saudi. "Itu langkah ke depan yang sangat besar dalam hubungan kami dengan Arab Saudi," Rubaie mengatakan dalam wawancara melalui telpon. Perjanjian itu harus disetujui oleh kabinet Irak dan parlemennya, ia menambahkan.

Rubaie menggambarkan tawanan Irak yang ditahan di Arab Saudi sebagai pedagang obat bius, warga Irak yang menyeberang ke kerajaan Teluk itu dengan tidak sah, dan kejahatan lainnya, termasuk "terorisme". Ia mengatakan orang yang telah menjalani kurang dari separo hukuman mereka akan ditempatkan ke dalam penjara Irak, dam sisanya akan dibebaskan.

Bulan lalu, Raja Yordania Abdullah menjadi pemimpin Arab pertama yang berkunjung ke Irak sejak serangan AS dan sekutunya untuk menjatuhkan Saddam Hussein 2003. Kemudian menyusul PM Lebanon Fouad Siniora. Para pejabat Irak juga mengatakan bahwa perdana menteri Kuwait akan berkunjung ke Irak setelah bulan suci Ramadhan. "Perjanjian politik pemerintah Irak dengan tetangganya -- dan Arab Saudi adalah salah satu tetangga besar kami, kami membagi 860 Km perbatasan dengan mereka -- saya kira ini keberhasailan yang sangat besar," kata Rubaie.

Beberapa pejabat mengatakan Arab Saudi dapat membuka kembali kedutaan besar di Baghdad tak lama lagi. "Itu akan terjadi segera, khususnya setelah penurunan sungguh-sungguh dalam kekerasan," kata Rubaie.

Setelah Irak menyerang Kuwait 1990, Saudi ikut koalisi pimpinan-AS yang mengusir Irak dari negara Teluk kecil itu tahun berikutnya. Arab Saudi, dengan cadangan minyak terbesar di dunia, telah lama menjadi salah satu sekutu terdekat Washington di kawasan itu. Namun Arab Saudi, negara yang sebagian besar warganya Arab Sunni, menjauhkan diri dari pemerintah Maliki sejak 2003.

Dalam kunjungan hari ini, Rubaie bertemu dengan Menteri dalam Negeri Pangeran Nayef bin Abdul-Aziz dan kepala intelijen Pangeran Muqrin bin Abdul-Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com