Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi 'Cegat' Iran

Kompas.com - 16/07/2008, 07:59 WIB

MOSKWA, RABU - Arab Saudi menawarkan kontrak senjata kepada Rusia untuk membatasi kerja sama antara Rusia dan Iran. Demikian diberitakan harian Kommersant, Selasa (15/7), dari diplomat yang mengikuti pertemuan Pangeran Bandar bin Sultan dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin.

Pertemuan bilateral, Senin, memusatkan perhatian pada upaya memperluas kerja sama di antara kedua negara. Harian Rusia itu juga menjelaskan, tawaran kontrak senjata tersebut diutarakan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal.

Bahkan, tawaran itu sudah diajukan Raja Abdullah saat kedua negara itu bertemu di Moskwa, Februari. ”Pemimpin Arab Saudi menganjurkan Rusia agar mengurangi kerja sama dengan Iran secara bertahap. Untuk imbal baliknya, Arab Saudi berjanji memberikan kontrak-kontrak menarik. Pada intinya, Rusia ditawari menjadi rekan Arab Saudi di Timur Tengah,” sebut harian itu.

Menurut pengakuan diplomat Arab Saudi kepada Kommersant, Arab Saudi tertarik membeli sistem pertahanan udara, beberapa helikopter, dan tank dari Rusia. ”Arab Saudi berusaha keras mendapatkan beragam jenis senjata,” kata Bandar setelah bertemu Putin.

Bandar, yang mengetuai Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi dan juga mantan duta besar yang berpengaruh di AS, mengutarakan ajakan kerja sama dan kontrak itu ketika bertemu Medvedev dan Putin pekan ini. Arab Saudi, sekutu AS dan produsen minyak terbesar di dunia, dikabarkan waswas dengan ambisi Iran dalam mengembangkan pengayaan uranium. Seperti halnya negara-negara Barat, Arab Saudi juga khawatir Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Tanam pengaruh

Namun, Rusia berpendapat lain, mereka ingin memperbaiki dan meningkatkan hubungan dengan Iran. Rusia menegaskan, tak ada bukti sedikit pun Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Rusia tidak menginginkan ada konflik di kawasan. Jika terjadi konflik, kondisi keamanan Rusia juga terancam mengingat dekatnya perbatasan Rusia-Iran. Rusia juga tengah giat meningkatkan pengaruh di Timur Tengah.

Tahun lalu, Rusia membantu Iran membangun pusat pembangkit tenaga nuklir Iran yang pertama. Semasa masih menjabat Presiden, Putin berkunjung ke Riyadh dan Teheran. Kunjungan Putin menunjukkan hubungan yang makin dekat. Apalagi mengingat kunjungan Putin itu merupakan kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com