SAN FRANCISCO, SELASA - Selain memutuskan siap yang layak menjadi presiden AS berikutnya, warga San Francisco juga menentukan sikap boleh tidaknya bekas penjara Alcatraz menjadi pusat perdamaian walau hanya sehari.
Usul itu diajukan Da Vid, Direktur Global Peace Foundation, beberapa waktu lalu. Menurut Da Vid, Senin (4/2) atau Selasa (5/2) waktu Indonesia, mengubah Alcatraz walau hanya sehari sanggup melepaskan energi, dan meningkatkan seluruh kesadaran di Bay Area.
Para pendukung Da Vid akan mendatangi penjara itu dan membangun diagram kesehatan berbentuk roda, labirin dan pusat konferensi untuk resolusi antikekerasan. Para relawan telah mengumpulkan 10.350 tanda tangan tahun lalu untuk dimasukkan dalam kotak suara setempat.
Namun di kota yang dikenal dengan toleransinya terhadap budaya tandingan itu, gagasan Da Vid masih dipandang dengan skeptis. "Mungkin kita belum mampu mencapai tingkat kesadaran yang sepatutnya, tetapi kita telah mendongkrak dukungan atas saran itu dengan mengenalkan mereka pada sumber-sumber pendanaan," tulis harian San Francisco Chronicle dalam editorialnya.
Alcatraz adalah tujuan wisata kedua di San Francisco terbanyak menarik minat turis setelah kereta gantung. Bekas penjara paling seram ini menarik 1,4 juta wisatawan dalam setahun.
Menanggapi orang-orang skeptis itu Da Vid hanya berujar, "Seperti John Lennon, mungkin saya ini pemimpi, tetapi saya tidak sendirian." (Reuters)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.