KOMPAS.com - Menjelang lebaran, orang-orang berbondong-bondong ke kampung halaman. Transportasi penuh, jalanan padat, namun kegembiraan terasa tumpah ruah.
Dikenal dengan istilah mudik, pulang kampung jadi semacam tradisi tak resmi di Indonesia. Banyaknya perantau menjadikan budaya mudik tak akan dengan mudah hilang dari masyarakat.
Tapi, mudik tak hanya dikenal di Indonesia. Meski berbeda penyebutan, sejumlah negara juga punya "mudik" versinya masing-masing.
Baca juga: Jelang Idul Fitri, Para WNI Mulai Mudik dari Kuala Lumpur
Dilansir berbagai sumber, bukan mudik yang menjadi istilah di Malaysia, tapi Balik Kampung.
Sama halnya dengan di Indonesia, tradisi ini digelar jelang Idul Fitri. Mayoritas penduduk Malaysia memang beragama Islam.
Baca juga: Ada Rental Mobil Lamborghini buat Mudik, Harga Rp 27 Juta per Hari
Masyarakat di Turki juga melakukan mudik saat lebaran, dimana Hari raya Idul Fitri di sana disebut Seker Bayram.
Selain itu, tradisi yang tak kalah unik adalah mengantarkan manisan pada tetangga di hari yang suci itu.
Baca juga: Jepang Umumkan Keadaan Darurat Covid-19, KBRI Tokyo Imbau WNI Tak Mudik
Saat Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China, saat itulah banyak warga rantau yang pulang kampung.
Keluarga berkumpul, membakar kembang api, kumpul keluarga, makan kue keranjang, dan tak lupa, bagi-bagi angpau.
Baca juga: Polisi Malaysia Peringatkan Warga agar Tak Mudik saat Ramadhan
Di Korea Selatan, budaya mudik dilakukan saat Chuseok atau festival musim panas Hangawi, yang digelar di tengah musim gugur.
Saat Chuseok, orang Korea biasanya melakukan ritual Charye dan Seongmyo. Mereka juga menghabiskan waktu bersama keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.