Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Air Zamzam Tidak Pernah Habis atau Kering, Ini Sebabnya

Kompas.com - 08/04/2022, 19:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com - Alasan kenapa air Zamzam tidak pernah habis adalah karena sumurnya terhubung dengan air tanah terbarukan.

Hal itu menyebabkan air Zamzam tidak pernah mengering kecuali dalam kondisi tertentu, kata profesor geologi Abbas Sharaqi dikutip dari Egypt Today (16/8/2018).

Sharaqi yang merupakan profesor geologi dan sumber daya air di African Research Institute menerangkan, "Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti itu adalah air terbarukan. Air tanah bisa diperbarui, seperti yang ada di sumur Zamzam, atau tidak bisa diperbarui."

Baca juga: [Sejarah Islam] Sumur Zamzam dan Aliran Airnya yang Abadi

Dia menambahkan, “Mesir memiliki Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubia yang terletak di oasis. Namun, itu tidak terbarukan. Itu tidak memperbarui dirinya sendiri selama bertahun-tahun."

“Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Mekkah. Mekkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya berisi lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di daerah dataran rendah,” imbuh Sharaqi.

Ia pun menjelaskan, terdapat endapan sungai sepanjang 14 meter yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sepanjang 14 meter.

Di bagian paling bawah terdapat bebatuan yang mengumpul, sehingga membuat sumur tersebut memiliki kedalaman total 35 meter, sedimen 14 meter, dan batuan dalam 21 meter.

Dengan curah hujan dan proses penyimpanan, air Zamzam terus diperbarui.

“Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum jemaah haji dan air itu tidak digunakan seperti, misalnya, untuk pertanian,” terang Sharaqi.

“Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur dapat terus berjalan apa adanya,” katanya.

Air Zamzam juga selalu bersih, tidak mengandung lumut, serangga, jamur, atau kotoran lainnya.

Baca juga: Haji 2021, Pembagian Air Zamzam Dilayani Robot

Arab News melaporkan, tingkat mineral alami yang terkandung di dalam air Zamzam bahkan lebih tinggi daripada air desalinasi normal

Sejarah air Zamzam

Foto bertanggal 15 Juni 2021 memperlihatkan robot untuk pembagian air Zamzam di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, yang untuk pertama kalinya ditugaskan demi mengurangi kontak antar-manusia saat ibadah haji berlangsung. Pengadaan robot juga dilakukan untuk menerapkan social distancing selama pandemi Covid-19.AFP Foto bertanggal 15 Juni 2021 memperlihatkan robot untuk pembagian air Zamzam di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, yang untuk pertama kalinya ditugaskan demi mengurangi kontak antar-manusia saat ibadah haji berlangsung. Pengadaan robot juga dilakukan untuk menerapkan social distancing selama pandemi Covid-19.
Sumur air Zamzam berasal dari zaman Nabi Ibrahim AS dan terletak 21 meter di sebelah timur Kakbah, dekat halaman Masjidil Haram.

Dikisahkan bahwa sumur Zamzam muncul secara tiba-tiba dengan mengeluarkan air ketika putra Nabi Ibrahim yaitu Ismail kehausan dan menangis di padang pasir bersama ibunya, Hajar.

Hajar lalu mencari air untuk memuaskan dahaganya dan Ismail. Dia berlari tujuh kali bolak-balik di tengah gurun antara dua bukit Safa dan Marwa.

Sekarang, yang dilakukan Hajar itu diterapkan sebagai salah satu ritual haji.

Selanjutnya dikisahkan, Allah menjawab tangisan Ismail dan upaya Hajar yang putus asa dengan menciptakan mata air di bawah kaki Ismail.

Dokumen-dokumen sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ismail ke Mekkah pada tahun kelahirannya sekitar 1910 SM merupakan tahun munculnya air Zamzam.

Baca juga: Begini Wujud Robot Pembawa Air Zamzam, biar Jemaah Haji Tak Berdesakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com