KOMPAS.com – Apa Agama mayoritas di Rusia? Beberapa orang mungkin masih menyimpan pertanyaan terkait hal tersebut.
Peran agama dalam politik Rusia disebut begitu penting.
Agama dan politik mempunyai ikatan kuat yang sulit dilepaskan satu sama lain di negara tersebut.
Baca juga: Kenapa Rusia Invasi Ukraina di Crimea Tahun 2014, Sejarah dan Penyebab
Meski Rusia bukan negara berasaskan agama, tapi dalam segala lini kehidupan masyarakat hingga pemerintah, nilai-nilai agama disebut menjadi salah satu hal yang utama.
Dikutip dari Buku Geliat Islam di Rusia: catatan Diplomat Indonesia (2012) karya M. Aji Surya dan Frassmingi Kamasa, agama Kristen Ortodoks adalah agama mayoritas di Rusia.
Agama ini kira-kira dianut oleh 80 persen dari jumlah penduduk negara tersebut.
Sisanya terdiri dari Islam, Budha, dan Yahudi.
Kristen Ortodoks (Ortodoksi) mempunyai beberapa perbedaan utama dengan Kristen Roma atau Vatikan dan Protestan.
Pendeta gereja Ortodoks diketahui dapat menikah. Hal ini dikenal dalam Rusia sebagai pendeta putih. Sedangkan pendeta yang tidak menikah dikenal dengan sebutan pendeta hitam.
Kekuasaan Ortodoksi dibagi menjadi 15 sistem gereja dan Ortodoksi Rusia merupakan salah satu di dalamnya.
Baca juga: Konflik Ukraina-Rusia, China Sebut Sanksi Barat Sepihak Tanpa Dukungan DK PBB
Tidak adanya kekuasaan terpusat membuat ciri pendeta sangat independen dan sangat demokratis karena tidak terikat oleh kekuasaan pusat
Para pendeta ini hidup dengan usaha mereka sendiri dan berkembang atas usaha mereka sendiri pula.
Ortodoksi terkandang mempunyai local saints atau orang suci lokal.
Biasanya hal ini didasari oleh kedaerahan seseseorang berasal.
Masyarakat Rusia sendiri mengidentifikasi diri mereka dengan kepentingan nation-ethnic interests atau etnik-nasinonal.