KOMPAS.com - 7 November 1931. Kelompok komunis mendirikan Republik China Soviet dengan 15 pangkalan.
Ini menyusul keributan antara kaum nasionalis dan komunis, pasca-keruntuhan Dinasti China.
Basis komunis berada di perdesaan pegunungan di sepanjang perbatasan Provinsi Jianxi dan Hunan.
Pendirian dilakukan melalui kongres nasional pertama Republik Soviet China yang digelar di Yeping, Ruijin, Provinsi Jiangxi.
Karena itu, republik ini juga dikenal sebagai Jiangxi Soviet.
Satu sosok punya peran besar dalam hal ini. Dialah Mao Zedong.
Baca juga: Xi Jinping Capai Status Setara Mao Zedong dan Deng Xiaoping melalui Resolusi Historis
Dilansir China Daily, pada 11 Juli 2011, kongres dipimpin oleh Mao Zedong atas nama Biro Pusat Republik Soviet China.
Ia menyampaikan beragam laporan permasalahan politik di kongres yang dihadiri oleh 610 perwakilan itu.
Dalam pertemuan itu, dipilih pula komite eksekutif pusat yang beranggotakan 67 orang dan diumumkan pendirian Pemerintah Pusat Sementara Republik Soviet China.
Pada kesempatan itu, disusun pula sejumlah undang-undang seperti UU Pertanahan, UU Ketenagakerjaan, hingga Garis Besar Konstitusi.
Mao yang di kemudian hari merupakan pemimpin Partai Komunis China itu, pada 27 November diputuskan oleh komite eksekutif pemerintah pusat Republik Soviet China untuk menjadi ketua komite tersebut.
Wilayah republik ini meliputi area seluas 150.000 kilometer persegi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 November 1931, Mao Zedong Deklarasikan Republik China Soviet
Jianxi Soviet tidak bertahan lama dan dibubarkan pada 1934 akibat invasi yang dilakukan kelompok nasionalis.
Kelompok yang awalnya ada di bawah Jianxi Soviet, termasuk Mao, dan seluruh pasukan tentara yang mereka miliki kemudian melakukan long march ke wilayah barat.
Dalam long march ini, kelompok komunis terus berkembang dan mendapatkan banyak pengalaman politik.