Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Kosmetik dari Masa ke Masa

Kompas.com - 17/11/2021, 06:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah mencatat, kosmetik telah digunakan sejak berabad-abad lampau.

Pada zaman kuno, kosmetik digunakan untuk berbagai tujuan.

Mulai dari ritual agama, meningkatkan kesehatan, dan menambah aura kecantikan.

Sejarah kosmetik bisa dimulai dari zaman Mesir Kuno, hingga terus berkembang di era-era setelahnya.

Dilansir berbagai sumber, berikut garis waktunya.

Baca juga: Sejarah Kosmetik: Berawal di Mesir Kuno Sebagai Sarana Ritual

Sejarah Kosmetik 10.000 SM

Pada masa ini, pria dan wanita di Mesir memakai minyak beraroma wangi untuk membersihkan dan menghaluskan kulit dan menghilangkan bau badan.

Kosmetik merupakan bagian yang penting dalam kebersihan dan kesehatan orang-orang Mesir Kuno.

Sari bunga lavender, lili, rosemary, mawar, minyak zaitun, dan minyak avocado, jadi bahan dasar parfum, yang juga dipakai untuk ritual.

Baca juga: Sejarah Kohl, Salah Satu Kosmetik Pertama dalam Sejarah

Sejarah Kosmetik 3.000 SM

Orang-orang China mulai mewarnai kuku mereka dengan getah, lilin, gelatin, dan telur, dan setiap warna mewakili tingkatan sosial tertentu.

Wanita-wanita Yunani mulai melukis wajah dengan pensil putih dan memakai pemerah pipi dari sari warna mulberries.

Penggunaan alis mata palsu dan rambut palsu dianggap fashionable pada masa itu.

Baca juga: BPOM Rilis Temuan Kosmetik Bermerkuri, Bagaimana Cara Pastikan Kosmetik Kita Aman?

Sejarah Kosmetik 1.500 SM

Masyarakat China dan Jepang menggunakan bedak beras untuk memutihkan wajah.

Bentuk riasan lainnya antara lain alis mata dicukur, gigi dilapis emas, dan rambut diberi warna henna.

Sejarah Kosmetik 1.000 SM

Orang-orang Yunani memutihkan kulit mereka dengan kapur atau bubuk bedak.

Mereka juga menambahkan lipstik yang dibuat dari tanah liat sehingga menghasilkan warna oranye atau kuning tua.

Baca juga: Ciri-ciri Wajah Terkena Merkuri dari Kosmetik dan Efek Samping Lainnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com