Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mata Hari: Penari Telanjang "Mata-mata" yang Dieksekusi Perancis

Kompas.com - 13/10/2021, 16:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Mata Hari. Namanya indah, terdengar amat Melayu. Tapi jalan hidupnya tak seindah itu.

Dia dikenal sebagai mata-mata perempuan nan menggoda, yang akhirnya dieksekusi karena spionase oleh regu tembak Perancis, di Vincennes.

Bagaimana sepak terjangnya yang kontroversial?

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mata Hari, Penari Eksotis dan Seorang Mata-mata

Awal Perjalanan Mata Hari

Dilansir History, Mata Hari pertama kali datang ke Paris, Perancis pada tahun 1905.

Dia menemukan ketenaran sebagai penari yang terinspirasi dari Asia dan mulai melakukan tur ke seluruh Eropa.

Segera saja, dia mulai tenar dan menceritakan kisah tentang bagaimana dia dilahirkan di sebuah kuil suci India.

Dia mengaku diajarkan tarian kuno oleh seorang pendeta yang memberinya nama Mata Hari, yang diambil dari bahasa Melayu.

Baca juga: NATO Usir 8 Delegasi Rusia dari Brussels karena Terlibat Spionase

Siapa Sebenarnya Mata Hari?

Pada kenyataannya, Mata Hari lahir di sebuah kota kecil di utara Belanda pada tahun 1876, dan nama aslinya adalah Margaretha Geertruida Zelle.

Dia memperoleh pengetahuan dangkal tentang tarian India dan Jawa ketika dia tinggal selama beberapa tahun di Malaysia dengan mantan suaminya, seorang Skotlandia di tentara kolonial Belanda.

Terlepas dari itu, ia adalah pengunjung setia setiap ruang dansa dan gedung opera, dari Rusia hingga Perancis.

Sebagian besar maksud kedatangannya karena pertunjukannya terdiri--yang memamerkan tarian telanjangnya secara perlahan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penari dan Agen Spionase Mata Hari Dieksekusi

Eksekusi Mata Hari

Mata Hari sempat menjadi idola terkenal. Saat pecahnya Perang Dunia I, kekasihnya jadi amat banyak, yang terdiri dari perwira militer berpangkat tinggi dari berbagai negara.

Tapi, di situlah akhir perjalanannya

Pada Februari 1917, pihak berwenang Prancis menangkapnya karena tuduhab spionase dan memenjarakannya di Penjara St Lazare di Paris.

Dalam persidangan militer yang dilakukan pada bulan Juli, dia dituduh mengungkapkan rincian senjata baru Sekutu, yakni berupa tank, yang mengakibatkan kematian ribuan tentara.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com