Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Apa Itu Transisi Energi?

Kompas.com - 12/07/2021, 18:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Akhir-akhir ini, isu transisi energi semakin kencang diembuskan baik dari para aktivis pencinta lingkungan sampai ke level pemerintahan.

Isu tersebut semakin kencang ketika dunia dihantam pandemi Covid-19 yang membuat desakan pengembangan energi ramah lingkungan menjadi semakin masif.

Lantas, apa itu transisi energi?

Baca juga: Inspirasi Energi: Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global

International Renewable Agency (Irena) mendefinisikan transisi energi sebagai jalan menuju transformasi energi global yang sebelumnya berbasis bahan bakar fosil menjadi energi hijau yang tidak menghasilkan karbon dan ramah lingkungan.

Transisi energi memiliki tujuan akhir untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor energi demi membatasi perubahan iklim.

Irena menyebutkan bahwa pemangkasan emisi gas rumah kaca dari sektor energi memerlukan aksi berskala global.

Transisi energi munkin bisa diakselerasi melalui teknologi informasi, teknologi pintar, kerangka kebijakan, dan instrumen pasar.

Baca juga: Inspirasi Energi: Pengembangan Energi Surya Global Terancam Melambat karena Harga Komponen Meroket

Sementara itu, melansir S&P Global, transisi energi mengacu pada pergeseran sektor energi global dari sistem produksi dan konsumsi berbasis fosil seperti minyak, gas alam, dan batu bara menjadi sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari.

Pendorong utama dalam percepatan transisi energi di era sekarang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Faktor-faktor tersebut seperti tingginya penetrasi energi terbarukan ke dalam bauran energi global, dimulainya elektrifikasi, dan peningkatan teknologi penyimpanan energi.

Transisi energi juga akan terus melaju karena para investor saat ini banyak yang memprioritaskan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Baca juga: Inspirasi Energi: Peluang dan Tantangan Menuju Nol Emisi Karbon

Di sisi lain, regulasi dan komitmen dari pemerintah juga menjadi faktor untuk membuat transisi energi semakin melaju kencang.

Dari waktu ke waktu, semakin banyak investor dan perusahaan mencari kejelasan dan kepercayaan yang lebih besar dalam memperhitungkan risiko dan peluang iklim jangka panjang.

Setelah bertahun-tahun bergantung pada regulasi untuk pertumbuhan di sektor energi, sumber energi terbarukan telah menjadi produsen listrik yang kuat dan hemat biaya.

Seirin berjalannya waktu, biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) juga semakin murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com