Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulip Time, Tradisi Unik yang Berasal dari Belanda

Kompas.com - 31/05/2021, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber tuliptime

KOMPAS.com - Musim semi, musim bunga-bunga tumbuh bermekaran. Di berbagai belahan dunia, udara yang hangat selepas musim dingin menyambut musim bunga yang indah. Banyak festival bunga digelar di berbagai kota, termasuk Tulip Time Festival, atau festival bunga tulip.

Festival bunga tulip jadi salah satu festival bunga musim semi yang dinanti para wisatawan. Meski berasal dari kawasan Asia Tengah, bunga tulip identik dengan negeri Belanda, yang bahkan punya julukan "Negeri Bunga Tulip".

Karena itu, kunjungan wisatawan ke Belanda biasanya meningkat di musim semi. Wisatawan biasanya mampir ke Keukenhof Gardens di Lisse, Belanda. Salah satu taman bunga terbesar di dunia ini menyajikan panorama jutaan bunga tulip yang menghampar indah

Baca juga: Mengenal Makna Bunga Tulip Berdasarkan Warnanya

Belanda adalah tulip, dan tulip adalah Belanda. Inilah yang membuat banyak warga keturunan Belanda yang menyebar di seluruh dunia, menggelar festival bunga tulip di kotanya masing-masing.

Tulip Time Festival di kota Holland, Negara Bagian Michigan, AS, bahkan jadi salah satu festival bunga tulip terbesar yang digelar di luar Belanda. World Tulip Summit Society, perkumpulan pecinta dan penyelenggara festival tulip di dunia, pada 2017, sempat menobatkan festival ini jadi "Tulip Festival of the Year".

Kota Holland, yang termasuk kota kecil, terletak di pinggir Danau Michigan. Dikenal sebagai "Dutch-Heritage City", kota ini masih menyimpan peninggalan budaya Belanda yang sangat kental.

Baca juga: Ada Taman Apung Berbentuk Tulip di New York

Kota yang dibangun oleh para imigran Belanda di AS pada 1847 ini, masih melestarikan arsitektur, tradisi dan budaya Belanda lewat berbagai perayaan dan festival. Salah satunya, Tulip Time Festival.

Festival bunga ini berawal dari ide Lida Rogers, guru biologi di Holland pada 1927, dan mulai digelar pada 1929. Setiap tahunnya, festival ini semakin meriah dan sampai saat ini, jadi festival tulip terbesar di "Negeri Uncle Sam."

Festival ini setiap tahunnya menarik kunjungan sekitar 600 ribu wisatawan lokal dan mancanegara. Mereka ingin menikmati pertunjukan budaya Belanda dan keindahan jutaan bunga tulip.

Baca juga: New York Punya Tengara Baru, Taman Pinggir Sungai Berbentuk Tulip

Tulip Time Festival di Holland digelar pada Mei setiap tahunnya. Selama 8 hari, para wisatawan bisa menikmati hamparan ribuan bunga tulip, yang bibitnya berasal langsung dari Belanda.

Tak hanya tulip, festival ini juga mengangkat budaya serta tradisi Belanda, mulai dari peragaan kostum, tarian tradisional, serta makanan khas Belanda.

Keindahan bunga tulip pada Tulip Time Festival bisa dinikmati di berbagai lokasi di kota Holland. Ada sekitar 200 ribu bunga tulip yang tersebar di pusat kota dan berbagai taman, seperti Centennial Park.

Baca juga: Pencinta Bunga Kini Bisa Nikmati Tulip Mekar di Keukenhof Belanda Secara Virtual

Bunga tulip juga ditanam di sepanjang jalan utama kota Holland, menambah maraknya festival tulip ini. Wisatawan juga bisa berkunjung ke tiga lokasi perkebunan Tulip yang paling terkenal di Holland, yakni Windmill Island Gardens, Veldheers Tulip Farm dan Neli's Dutch Village.

Festival ini terhitung sudah digelar selama sembilan dekade. Sempat masuk dalam Top 20 World Events oleh International Festival and Events Association. Juga sempat dinilai sebagai Festival Bunga Terbaik oleh USA Today. 

Reader's Digest juga sempat menganugerahi Tulip Time Festival di Holland sebagai America?s Best Small Town Festival.

Baca juga: 5 Tempat Terbaik untuk Menyaksikan Musim Tulip di Belanda

Bunga tulip, yang punya bentuk dan aroma yang khas, memang lebih dari sekadar tumbuhan. Lebih dari itu, tulip sudah menjadi jembatan kebudayaan Belanda, yang bisa dinikmati di berbagai penjuru dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber tuliptime
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com