Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Serangan Roket di Irak, Paus Fransiskus Minta Dirinya Didoakan

Kompas.com - 04/03/2021, 16:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus meminta doa kepada umat Katolik, setelah serangan roket terjadi jelang kunjungannya ke Irak.

Paus asal Argentina pada Rabu pagi waktu setempat (3/3/2021) mengatakan, dia akan melakukan ziarah selama tiga hari.

Dalam Audiensi Umum, dia menuturkan sudah menjadi kerinduannya untuk mengunjungi tanah Abraham, para martir gereja, dan mereka yang menderita di sana.

Baca juga: Tak Takut Kematian, Paus Fransiskus Ingin Meninggal di Roma

Paus Fransiskus akan mengunjungi para pemuka agama di Irak, dan berharap kunjungannya bisa meningkatkan semangat persaudaraan.

"Saya mohon kepada Anda agar menemani perjalanan apostolik ini dengan doa, supaya ada buah pengharapan dan jalan terbaik," kata dia.

Dilansir Vatican News, Paus berusia 84 tahun itu menuturkan masyarakat di negara tetangga Iran itu sudah menunggu kedatangannya.

Publik setempat dilaporkan sudah menunggu kedatangan mendiang Paus Yohanes Paulus II, namun urung terjadi.

"Mereka tidak boleh dikecewakan untuk kedua kalinya," ujar Paus Fransiskus, seraya mengulangi agar dia didoakan selama perjalanan dan kunjungan.

Diberitakan Rudaw, sebelum kunjungan Paus, 10 roket dilaporkan menghantam Pangkalan Ain al-Asad di Provinsi Anbar, yang menampung koalisi pimpinan AS.

Paus Yohanes Paulus II

Sebelumnya, almarhum Paus Yohanes Paulus II pernah mengungkapkan keinginannya berkunjung sebelum Tahun Yubileum Agung pada 2000.

Saat itu, Paus yang wafat pada 2 April 2005 tersebut ingin mendatangi Ur of the Chaldees, dan Tell el-Muqayyar.

"Di Tell el-Muqayyar di selatan Irak, menurut catatan Alkitab, adalah tempat Abraham mendengarkan suara Tuhan," kata dia.

Namun hingga wafat 16 tahun silam, Paus Yohanes Paulus II belum pernah menjejakkan kakinya di Irak.

Baca juga: Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak, Paus Benediktus XVI Sampaikan Kekhawatiran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com