Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Boleh Ada Penjualan Mobil Baru Berbahan Bakar Bensin di Jepang Mulai 2035

Kompas.com - 04/12/2020, 05:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang bergerak menuju netralitas karbon pada 2050, dengan melarang penjualan mobil baru berbahan bakar bensin mulai 15 tahun lagi atau pada 2035.

Kebijakan yang diumumkan pada Kamis (3/12/2020) ini dibuat berdasarkan dorongan mempromosikan kendaraan listrik dan hibrida, menurut laporan dari Mainichi Shimbun.

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan besar didorong untuk menyusun rencana menekan emisi CO2 mereka.

Sebelumnya, pada Oktober PM Yoshihide Suga menetapkan tenggat waktu 2050 bagi Jepang untuk menjadi netral karbon.

Baca juga: Siap Dirilis, Hyundai Gunakan Platform Baru untuk Mobil Listrik

Para aktivis dan PBB menyambut baik rencana itu, tetapi Jepang sekarang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, dan pemerintah belum merinci bagaimana mereka akan menjalankan proyeknya.

Diberitakan AFP, target "Negeri Sakura" sekarang adalah meningkatkan pangsa penjualan mobil rendah emisi, baik hibrida maupun listrik, menjadi 50-70 persen pada 2030 dari sekitar 40 persen pada 2019.

Hingga berita ini diunggah para pejabat Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Jepang belum memberikan komentar tentang wacana tersebut.

Baca juga: Eksistensi DFSK dengan SUV Mesin Turbo, Pikap dan Mobil Listrik

Di luar Jepang, California pada September mengumumkan target agar semua kendaraan penumpang yang dijual di negara bagian Amerika Serikat tersebut harus nol emisi pada 2035.

Sementara itu Inggris menetapkan target yang lebih ambisius, bertujuan untuk melarang penjualan kendaraan berbahan bakar besin dan diesel pada 2030.

Baca juga: [VIDEO] Impresi Mobil Listrik Pertama Lexus di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com