Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Ancam Bakal Serang Suriah, Begini Peringatan Rusia

Kompas.com - 19/02/2020, 19:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia memberikan peringatan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam bakal menyerang Suriah jika tak menarik pasukan.

Kremlin merupakan sekutu utama Presiden Bashar al-Assad, dan membantu Damaskus untuk menggamit satu demi satu wilayah yang dikuasai pemberontak.

Dalam pertemuan politisi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di parlemen, Erdogan mengancam agar Suriah menarik pasukannya di belakang militer Turki.

Baca juga: Jika Suriah Tak Tarik Pasukannya, Erdogan Ancam Gelar Operasi Militer Secepatnya

Ankara yang mendukung sejumlah kelompok pemberontak, dibuat berang setelah Damaskus menggelar serangan di Idlib, basis terakhir penentang pemerintah.

Dalam dua pekan, setidaknya ada 13 tentara Turki yang gugur diserang Suriah, dengan Ankara membalas dan mengklaim banyak korban jiwa dari musuh.

Jika tidak, mantan Wali Kota Istanbul periode 1994 sampai 1998 itu bakal mengerahkan tentara dan menggelar operasi militer pada akhir bulan.

Menanggapi ancaman itu, Rusia melalui juru bicara pemerintah Dmitry Peskov menuturkan agar Ankara tak coba-coba menyerang Assad.

"Jika yang dibicarakan adalah serangan terhadap pemerintahan maupun pasukan sah Suriah, maka tentu saja akan menjadi skenario terburuk," tegas Peskov.

Diwartakan AFP Rabu (19/2/2020), Moskwa tidak akan menghalangi Turki jika yang disasar adalah "kelompok teroris" di Idlib, sesuai kesepakatan mereka.

Baca juga: Erdogan: Tak Akan Ada Anggota ISIS yang Bakal Keluar dari Suriah

Dia merujuk kepada perjanjian dua negara di 2018, di mana mereka sepakat melaksanakan zona demiliterisasi di wilayah Idlib.

Dalam wilayah tersebut, baik Erdogan maupun Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk melenyapkan "kombatan radikal" dari Idlib.

"Kremlin menuturkan bahwa kelompok teroris itu masih beroperasi di kawasan barat laut Suriah. "Kami masih terus melanjutkan pembicaraan dengan Turki," jelas Peskov.

Pengumuman dari Erdogan terjadi sehari setelah pejabat PBB memperingatkan akan adanya ancaman kemanusiaan di wilayah barat laut Suriah itu.

Hampir 300 warga sipil terbunuh pada 2020 ini, dengan 93 persen penyebab kematian dikarenakan serangan dari Suriah dan Kremlin, demikian keterangan PBB.

Baca juga: Erdogan Ancam Suriah Bakal Membayar Mahal jika Tentaranya Diserang

Presiden Bashar al-Assad berjanji pada pekan ini, bahwa dirinya akan terus menggempur benteng terakhir pemberontak untuk meraih "kemenangan sempurna".

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com