PM Malaysia Mahathir Bakal Mundur Setelah November

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia tidak tahu kapan dirinya akan mengundurkan diri.

Dia merespons peluang koalisi Pakatan Harapan bakal merampungkan tanggal dia mundur pada pertemuan petinggi pada Jumat nanti (21/2/2020).

Meski begitu, Mahathir menegaskan bahwa dia akan mundur sesuai janjinya, dan itu akan dia lakukan seusai menggelar KTT APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) November mendatang.

Baca juga: Polemik Transisi Kekuasaan Mahathir, Anwar Ibrahim Minta Perdebatannya Dihentikan

"Saya tidak tahu (tanggal pengunduran diri bakal ditetapkan). Saya hanya menyatakan saya siap mundur kapan saja," tegas PM Malaysia 94 tahun itu.

"Janji saya untuk mundur tetap ada. Apa pun keputusan yang dibuat dewan presidensial, saya akan mundur setelah KTT APEC," tegasnya.

Dilansir The Star via Straits Times Selasa (18/2/2020), Mahathir menuturkan bahwa dia tidak akan mengusulkan tanggal pengunduran dirinya sendiri.

Dewan presidensial Pakatan Harapan, berisi petinggi senior dari empat partai anggota, bakal bertemu untuk menetapkan transisi kekuasaan.

Sejak Mei 2018, Mahathir disebut sudah berjanji bakal menyerahkan kursi PM Malaysia kepada mantan rival politiknya, Anwar Ibrahim.

Sebelum pemilihan umum Mei 2018, empat partai Pakatan sudah sepakat begitu mereka berkuasa, Anwar bakal dilantik sebagai penerus Mahathir.

Meski begitu, tanggal kepastian transisi belum diputuskan, dengan pendukung Anwar Ibrahim mendesak Mahathir untuk mundur di Mei tahun ini, tepat dua tahun dia menjabat.

Pekan lalu, Anwar mengklaim bahwa dalam pertemuan empat mata, PM yang pernah berkuasa pada 1981 sampai 2003 menegaskan dia akan mundur.

Selain itu, Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) tersebut mengatakan, tanggal transisi dibahas dalam pertemuan PH Jumat ini.

Tensi panas di internal Pakatan dimanfaatkan oposisi Umno dan Partai Islam Se-Malaysia, di mana mereka berkoar meminta Mahathir meneruskan jabatannya hingga 2023 mendatang.

Baca juga: Popularitas Anjlok, Mahathir Sindir Rakyat yang Kembali Dukung Najib Razak