Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Toko Buku di Pulau Tasmania Rayakan Ulang Tahun ke-100

Kompas.com - 16/02/2020, 15:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber ABC

HOBART, KOMPAS.com - Sue Burke masih ingat pertama kali dia mengunjungi toko buku di Hobart (Fullers), yang berlokasi di Tasmania, Australia.

"Aku masih ingat pertama kali masuk ke sana, aku sedang hamil dan memilih buku anak." ujarnya, "Lucunya kini, anakku sudah berumur 45 tahun."

Tuan Tilsley yang membeli toko buku Fullers pada 1982 seperti Burke memiliki memori tentang toko itu. "Kami dulu tinggal di Launceston dan ayah turun dan membawa kami semua." katanya.

Baca juga: Pencinta Buku, Ini 6 Toko Buku Langka di Jakarta

"Ayah menghabiskan 80 pound, setara Rp 1,4 juta, untuk membeli toko buku Fuller, yang mana nominal itu sangat besar pada 1964. Seraya keluar dari toko, dia berkata 'inilah yang namanya toko buku' dan saya selalu mengingat itu."

Ingatannya lebih tajam tentang bisnis daripada sejarah gedungnya. Meski begitu, Tuan Tilsey ingat bahwa tiap pemilik toko itu telah berpindah beberapa kali.

"Tadinya [Bill Fuller] ada di lantai pertama, tapi kemudian dia pindah ke bawah tanah. Itulah mengapa dia menyebut toko bukunya WE Fuller, toko buku bawah tanah." 

"Kapanpun dia bisa pindah dan bayar sewa dia akan melakukannya jadi dia selalu berpindah seperti itu." papar Tilsley lagi.

Tapi hal itu tidak serta merta selalu berhasil. "Ketika aku membeli toko buku itu, ada kerugian yang harus dibayar dan itu yang menjadi daya tarik." ungkap Tilsley.

Dia mengubah toko buku yang tadinya hanya dipegang oleh Fuller dan satu orang karyawan lain menjadi 17 karyawan tetap penuh waktu pada 1982.

Baca juga: Toko Buku Ini Bisa Tukarkan Sampah Daur Ulang dengan Buku

Toko Buku Fullers pada masa lalu. (ABC)Fullers Bookshop Toko Buku Fullers pada masa lalu. (ABC)

Ketika Fullers masih memiliki toko buku itu, dia melihat rekan lain yang juga memiliki usaha yang sama seperti Angus & Robertson juga Book City mengalami kebangkrutan. Hal itu masih terjadi pada toko buku lain sampai sekarang dan masih teruji oleh waktu.

 Tilsley tahu ada prediksi bahwa e-book akan menggantikan toko buku, tapi dia percaya bahwa hal itu belum bisa dibuktikan.

"Kami menjual lebih dan banyak buku resep. Anda memang bisa mendapatkan resep apapun yang Anda inginkan, dengan menggunakan komputer untuk mencarinya,

tapi orang tetap menginginkan buku resep untuk dimiliki dan dipegang. Untuk dihargai dan untuk dinodai dengan menjatuhkan tepung atau menumpahkan telur di atasnya," ujar Tilsley.

Menurut Danielle Wood, seperti dilansir dari ABC, Buku-bukunya benar-benar bagus, teknologi murah.

Baca juga: Seratusan Buku Dianggap Bermuatan Kiri, Pemilik Toko Buku Kaget

"Jika Anda memberi anak-anak Anda e-reader atau lainnya, Anda harus memelihara dan memastikan masa pakai baterai. Anda harus memperbarui hal ini di semua waktu," ujarnya,

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com