Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2020, 09:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Langkah pemerintah China dalam menangani penyebaran virus corona yang membunuh lebih dari 1.600 orang meluas dengan membersihkan uang kertas.

Dilansir dari AFP, bank di China menggunakan sinar ultraviolet dengan temperatur tinggi untuk mendisinfeksi uang kertas yuan.

Setelah itu, uang tersebut dikemas, dan disimpan dalam waktu 14 hari, tergantung pada tingkat keparahan wabah virus corona di tempat tertentu, sebelum diedarkan kembali.

Baca juga: China Sebut Kasus Virus Corona di Luar Negeri Rendah karena Pengorbanan Mereka

Virus yang telah menginfeksi lebih dari 66 ribu orang di China, dan menyebar ke lebih dari puluhan negara lainnya ini memicu pemerintah untuk segera mendisinfeksi tempat umum dan meminimalisasi kontak antar-manusia.

Petugas farmasi di seluruh dunia telah menjual habis disinfektan dan masker operasi hanya dalam beberapa hari setelah beberapa wilayah diisolasi pada akhir Januari di kota Wuhan.

Petugas gedung bahkan telah menyediakan beberapa paket tisu di lift di mana biasanya orang-orang menekan tombol.

Sementara itu perusahaan yang naik wahana Didi mendesak pengemudi mereka untuk melakukan disinfektan terhadap mobil mereka setiap hari.

Baca juga: China Mengeluh Ada Negara yang Bereaksi Berlebihan atas Wabah Virus Corona

Situasi darurat

Wakil Gubernur Bank Central China, Fan Yifei mengatakan bahwa pada Sabtu (15/2/2020), beberapa bank mendesak untuk segera menyediakan uang kertas baru kepada masyarakat sebisa mungkin.

Bank sentral membuat "kondisi darurat" akan empat miliar yuan uang, sekitar Rp 7,8 triliun, dalam memo mereka ke Provinsi Hubei, pusat penyebaran pertama dari sebelum sampai libur Tahun Baru Imlek.

Nilainya diharapkan untuk melindungi keamanan publik dan kesehatan dalam transaksi tunai, demikian keterangan Fan.

Namun upaya disinfektasi dari pihak bank sentral masih belum jelas dampaknya jika dilihat dari meningkatnya minat masyarakat China menggunakan pembayaran dengan transfer dalam beberapa tahun belakangan.

Baca juga: Lawan Virus Corona, China Gunakan Obat Tradisional ?

Pada 2017, hampir tiga per empat responden China dalam survey Ipsos mengatakan, mereka mampu bertahan selama satu bulan penuh tanpa menggunakan pembayaran tunai lebih dari 100 yuan atau setara Rp 196 ribu.

Berdasarkan WHO, covid-19, nama resmi virus corona, dapat menyebar melalui kontaminasi objek benda yang terkena tetesan air langsung dari pasien terinfeksi.

China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi menyatakan bahwa mereka melakukan "pengorbanan" untuk menjamin keamanan kesehatan dunia.

Dia mengklaim, angka penyebaran yang terjadi di seluruh dunia baru berkisar di angka satu persen jika dibandingkan total kasus di Negeri "Panda".

"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan. Jadi kami membuat pengorbanan demi keamanan kesehatan global," paparnya.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Capai 1.662 Orang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com