Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Cuci Tangan Bisa Cegah Virus Corona

Kompas.com - 10/02/2020, 15:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Virus corona dapat menular dari jarak dekat. Sama halnya dengan penyakit pernapasan lain seperti flu.

Tercatat 40.553 kasus orang dengan infeksi virus corona dan 910 angka kematiannya sejak pertama kali tercatat Januari lalu.

Dilansir dari Al Jazeera, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penularan virus corona:

Baca juga: Virus Corona Menyebar, Sentimen Anti-China Juga Meningkat

1. Kenali Cara Penyebarannya

Virus corona mampu menyebar dari satu orang ke orang lainnya dari jarak dekat. Seperti halnya penyakit pernapasan lain.

Tetesan air yang berasal dari tubuh seseorang seperti ludah atau lendir yang berasal dari batuk dan bersin seseorang yang terpapar virus corona mampu menyebar di udara.

Tetesan air yang menyebar tersebut dapat menular ke orang lain dan menginfeksi mereka. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, tetesan air di udara yang disebabkan batuk dan bersin dapat menyebar cukup jauh dan mampu bertahan 10 menit.

Memang masih belum dapat diketahui selama apa virus corona mampu bertahan. Namun jika dibandingkan dengan virus lain, kemungkinan virus corona mampu bertahan di udara selama beberapa jam dan bahkan berbulan-bulan.

Masa inkubasi virus ini adalah 14 hari sebelum gejala-gejala mulai muncul. Otoritas China bidang kesehatan meyakini bahwa virus ini mampu menular sebelum gejala penyakitnya timbul.

Baca juga: 910 Orang Meninggal, China Siapkan Dana Rp 143,92 Triliun Tangani Virus Corona

2. Dapatkah Imun Manusia Melawan Virus Corona?

Gerard Krause, Kepala Departemen Epidemologi di Pusat Infeksi Helmholtz menjelaskan bahwa virus corona merupakan penyakit pernapasan yang dapat menular bahkan sebelum gejala pertama penyakit itu tampak.

Hal ini kemudian menunjukkan bahwa orang yang sudah terpapar virus corona tentu belum menyadari dirinya telah terinfeksi. 

"Konsekuensinya adalah jika hal itu terjadi, mereka tidak memiliki sarana kesehatan masyarakat yang mampu mengidentifikasi orang beresiko tertular, karena orang yang terinfeksi tidak mengerti kalau dirinya telah sakit."

Perlu diingat bahwa virus yang menyebar cepat biasanya adalah virus yang tidak mematikan. Beberapa tingkat imunitas akan berkembang secara alami namun tidak dengan mereka yang sudah tua dan sedang sakit karena mereka lebih mudah beresiko terjangkit virus corona.

Meskipun total angka kematian dari wabah ini melebihi SARS, angka kematian saat ini masih terbilang cukup rendah dari pada SARS.

Tingkat kematian virus corona berkisar pada 2.12 persen sementara SARS mampu mencapai 9.6 persen korban yang terinfeksi.

Baca juga: Ahli Harvard Peringatkan, Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi

3. Rajin Cuci Tangan dan Hindari Sentuhan Langsung dengan Hewan

Para ahli sepakat bahwa mencuci tangan sangat penting dilakukan secara berkala dan menyeluruh menggunakan sabun. Menutup wajah dengan tisu atau telapak tangan ketika batuk dan bersin juga mampu mengurangi kemampuan penularan.

Disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bagi mereka yang merasakan gejala. Menghindar dari sentuhan langsung dengan hewan dan area yang jelas terinfeksi juga sangat dianjurkan.

Namun agaknya, para ilmuwan meragukan efektivitas penggunaan masker wajah dalam pencegahan virus melalui udara.

Masker wajah meski dibuat untuk melindungi diri dari paparan penyakit yang bertebaran di udara, masih dapat ditembus oleh cairan atau lendir.

Baca juga: Dikecam karena Buat Lelucon soal Virus Corona, Dele Alli Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com