Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Darurat Virus Corona Naik, Warga Singapura Panik Serbu Supermarket

Kompas.com - 08/02/2020, 16:17 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Warga Singapura berbondong-bondong menyerbu supermarket setelah pemerintah menaikkan status darurat virus corona dari kuning menjadi oranye.

Pantauan Kompas.com di lapangan menunjukan sejak kemarin Jumat sore hingga Sabtu siang (8/2/2020), supermarket besar seperti NTUC FairPrice, Sheng Siong, dan Giant penuh sesak.

Warga tua, muda, suami istri, hingga ibu-ibu mengamankan kebutuhan darurat, dengan barang yang cepat disambar salah satunya tisu kamar mandi, mie instan, hingga deterjen.

Baca juga: Singapura Naikkan Status Wabah Virus Corona ke Oranye, Apa Artinya?

Misal di FairPrice Xtra Vivo City. Hampir tidak ada lagi daging mentah yang tersisa ketika jarum jam baru memasuki pukul 14.00 siang waktu setempat. Hal yang sangat langka terjadi.

Demikian juga mie instan dari berbagai merk berbeda, termasuk produk Indonesia Indomie, ludes dengan cepat.

Terlihat petugas supermarket terus menambah suplai mie instan untuk menghindari terjadinya kekosongan persediaan.

Warga Negeri “Singa” juga rela mengantre panjang demi membayar setumpuk barang-barang yang sudah dimasukan ke troli besar supermarket.

Seperti diketahuim pemerintah Singapura mengumumkan untuk menaikkan status wabah virus corona atau DORSCON menjadi satu tingkat darurat pada Jumat sore (7/2/2020).

Perubahan status tersebut disebabkan oleh bertambahnya tiga kasus virus corona, dengan total korban yang terinfeksi mencapai 33 orang.

Sumber virus dari tiga kasus sejauh ini tak dapat ditelusuri dan tidak ditularkan langsung oleh penderita yang berasal dari Wuhan, tempat berasalnya patogen yang membunuh 724 orang di China itu.

Warna oranye diartikan penyebaran virus sudah berada dia tahap sangat serius, menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia namun belum menyeluruh di seluruh komunitas.

Baca juga: Singapura Tingkatkan Status Wabah Corona ke Oranye, Sama Saat SARS Melanda

Reaksi pemerintah dan komentar warga

Aksi panic-buying atau kepanikan yang membuat warga menyerbu supermarket ini membuat pemerintah Singapura angkat bicara.

“Tidak ada risiko Singapura akan kehabisan stok kebutuhan pokok harian. Kami juga memiliki gudang persediaan nasional.” kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Chan Chun Sing.

Stok tisu hampir habis disambar pembeli di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu siang (08/02/2020)KOMPAS.com/ ERICSSEN Stok tisu hampir habis disambar pembeli di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu siang (08/02/2020)

Sementara Chief Executive FairPrice, yang juga anggota parlemen Seah Kian Peng, menyerukan agar warga menghentikan aksi belanja ini dan tidak perlu menimbun kebutuhan pokok.

“Stok kami bisa terus diperbarui. Tetapi jika semua terus membeli lebih banyak dari yang diperlukan, maka jumlahnya tidak akan pernah cukup. Mari kita tenang,” pinta Seah.

Baca juga: Virus Corona: 724 Orang Meninggal, 1 Kasus Kematian Warga Asing Pertama di Wuhan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com